Revan berniat untuk menyusul gadis cantik tadi yang berjalan cepat keluar rumahnya meninggalkan Winda yang masih berada di dalam rumahnya bersama dengan ketiga sahabatnya.
Revan ingin sekali membuat Rintan perbaikan dengan mamanya karena menurut Revan, Rintan sangat kasihan jika dimarahi oleh mamanya.
Remaja laki-laki itu mendapati gadis cantik yang dia cari tengah duduk diam sembari menundukkan kepala. Revan dapat melihat banyak kebingungan dan masalah dalam diri gadis itu namun dirinya di sini hanya bisa berbicara sesuai dengan apa yang direspon oleh Rintan.
Sangat susah memang berbicara dengan gadis itu, yang jelas-jelas dirinya tahu bahwa sangat tidak suka pada dirinya dan tentu sangat membencinya. Tidak ada cara lain untuk menyadarkan gadis cantik itu selain mengobrol empat mata dengannya.
Rintan sadar akan kedatangan remaja laki-laki itu di sampingnya, dirinya langsung berdiri dari duduknya dan memasang raut wajah seperti biasanya saat berhadapan dengan Revan.