Martha menolak, dia tak bisa makan selain makanan Indonesia. Mungkin karena usianya yang semakin bertambah dan juga citarasa Indonesia yang memang tak bisa dipisahkan dari hidupnya.
"Tidak, mama sudah masak besar. Lagian juga banyak orang yang menunggumu di rumah." Ucap Martha membuat Markus terheran-heran, tak seperti biasanya.
"Seharusnya mama tak perlu repot-repot membuat acara makan besar segala, toh Marcus hanya pergi satu minggu meninggalkan Indonesia."
Marcus memeluk Martha, dia tak mau terlepas dari Martha sedikit pun.
"Biar Marcus gendong ke mobil ya ma."
"Apa apaan sih, jangan bikin mama malu." Martha menolaknya, mereka berdua berpegangan tangan menuju mobil.
40 menit berlalu, mereka sudah tiba di kediaman Martha. Rumah dengan luas tanah lebar 2 setengah hektar, bangunan yang didominasi oleh warna gold juga desain Eropa itu sangat modern.