"Permisi tuan, ini saya bawa teh untuk Sari dan juga ini ada minyak kayu putih untuk di cium kan ke hidung Sari, supaya dia sadar," Inem menghampiri Erlan yang tengah berdiri di samping tempat tidur Sari, sambil memijat pelipisnya, mungkin Erlan merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Sari hari ini.
"Masuk Inem!, cepat kamu kasih itu minyak kayu putih ke hidung Sari, supaya dia cepat sadar, saya akan telepon dokter luwis untuk segera ke sini sekarang." Dari wajahnya tak bisa dibohongi Erlan sangat cemas.
"Baik Tuan, Inem duduk di dekat kepala Sari dan membuka botol kecil minyak kayu putihnya, mengarahkan permukaan botol itu ke hidung Sari, sambil memijat mijat pelipis Sari.
"Sari bangun, Sari sadar ya," ucap Inem pelan.
Melihat Sari belum juga bangun, maka Inem mengolesi minyak kayu putih itu ke bagian leher, kepala, dan tangan Sari agar Sari merasa lebih hangat dan mungkin mempercepat kesadarannya kembali.