Kami saling menggenggam, pesawat dengan tujuan korea selatan membawa kami dengan perasaan gugup luar biasa, hari pernikahan kami tinggal menghitung hari saja,awan berarak di bawah siraman sinar mentari, ada perasaan hangat saat memandanginya seperti genggaman Dae di tanganku, keluarga akan segera menyusul, mungkin lusa karena nenek ku juga ingin hadir jadi ada lebih banyak perlengkapan yang harus di persiapkan.
Semalam ayahku menghubungiku, ia sudah mendengar berita pernikahanku,namun ia cukup sibuk dengan pekerjaannya di tambah lagi saat ibuku mengabari bahwa aku tak bisa melanjutkan pertunangan ku dengan Darren ayahku sempat mendiamkan ku karena ia merasa kecewa dengan keputusanku,meski aku pun merasakan kekecewaan karena ayahku tak lagi mendukung pilihanku namun ibu terus meyakinkan ku bahwa hubunganku dan ayahku akan kembali membaik, kami hanya membutuhkan waktu saja.
Flashback on