Dae sudah menghubungi ku sejak tadi ia memberitahukan bahwa ia sudah tiba, aku sangat ingin menjemputnya namun rupanya di tolak oleh ibuku karena ibu sudah meminta supir keluarga kami untuk menjemputnya di bandara, tentunya bersama ibuku, dan aku yang bersikeras meminta untuk ikut tetap tak di beri ijin
Aku sedikit kecewa meski pada akhirnya pilihan terbaik memang menunggu, sebenarnya perasaanku sudah tak karuan, aku seperti baru saja jatuh cinta,padahal kami sudah hampir menikah sementara Areta sedang membeli beberapa barang pesanan ibuku, langit tak begitu cerah, aku berdiri di sisi jendela, membebaskan pandanganku ke segala arah sembari menghirup oksigen dalam dalam.
"Dia sudah tiba itu artinya semakin dekat aku dengan hari pernikahanku"
Aku memejam dengan rasa syukur di hatiku, akhirnya kami bisa melalui hari hari terberat kami keributan keributan yang terjadi di luar kendali kami, menarik ulur perasaan, serta tangisan dan tawa yang bergantian.