Setelah luka luka Akira diobati mereka segera menyantap makan siang, sementara langit mulai kelabu dan bergemuruh,
"Sepertinya hari ini juga akan turun hujan"
Bibi Rui bergegas mengambil beberapa pakaian yang ia jemur sebelum kembali di buat basah oleh guyuran hujan.
"Akira kun gomen, aku sudah membuatmu terluka"
Ucap Rui dengan wajah sesalnya
"Iie... Ini tak seberapa di bandingkan dengan luka hatimu"
Meski akhirnya Akira memutuskan untuk tetap tinggal, kecanggungan masih sangat tampak jelas pada wajahnya
"Bukankah kau akan mengobatinya, aku menaruh harapan besar padamu"
ujar Rui sembari menatap pria di hadapannya itu.
"Aku akan berusaha"
"Kau tahu takkan mudah bagiku untuk melupakan Jeaha bisakah kau selalu ada untukku agara aku tak memiliki waktu untuk teringat padanya"
Jeaha mengangguk perlahan membuat Rui kembali memeluknya, Akira mengelus pucuk kepala gadis itu, apa yang di sebut perjuangan untuk cinta nya baru saja di mulai,