Mereka masuk dan mobil mahal itu berlalu, suasana di dalam mobil juga hangat dan tidak terdengar berisik suara dari luar. Hanya alunan musik yang di putar saja yang terdengar.
Kedua saudara itu hanya menikmati alunan lagu itu seraya ikut bernyanyi di sela-sela kemudian nya.
Mobil yang mereka kendarai hanya melaju dengan suara mesin yang sangat mulus hampir tak terdengar.
Mobil mewah yang terurus itu menang sangat lembut sekali di telinga.
Mereka langsung menuju apartemen kawasan mewah itu.
Serkan melangkahkan kakinya lagi, ia selalu terbayang wajah sang ayah begitu memasuki Apartemen itu.
"Den Serkan, mba sudah duga itu Aden begitu pertama kali bertemu saat itu," Rere sangat antusias begitu serkan masuk ke apartemen, mbak nya itu tampak selalu mengingat masa kecilnya sebelum ia dipindahkan ke Amerika.
"Kak, kamu boleh datang kesini kapan saja, lagian ini kan punya ayah kita," lirih Khaira.
"Kakek memberikannya padamu," jawab Serkan.