Akhirnya hari dimulai semua murid sudah datang dan mereka terlihat belum sarapan.
Perut nya sudah keroncongan dan ingin sekali makan.
Yoga, Dirga dan teman-teman yang lainnya baru masuk ke dalam kantin dan duduk berhadapan dengan tempat duduk istrinya. Keduanya saling pandang dan melemparkan senyuman tipis agar tidak ada yang menyadari itu.
"Haii everybody!" sapa seorang gadis yang baru dilihat Laras dan teman-temannya, kecuali Aurel dan Kania yang sudah mengenal gadis cantik itu.
"Emmm … dateng deh mak lampir," kata Kania yang tidak suka dengannya.
"Itu siapa?" tanya Tasya penasaran.
"Dia Meichan, anak ketua yayasan disini. Pokoknya jangan sampe deh berurusan sama dia," jelas Kania sambil menikmati makanannya.
"Emang kenapa? " tanya Laras yang juga sama penasarannya seperti Tasya.
"Dia tuh orangnya pecicilan banget, terus enggak mau kalah. Pokoknya enggak ada yang bisa ngadepin cewek pecicilan kaya gitu," lanjut Aurel yang membuat kedua temannya sedikit merinding.