Betapa bahagianya hati hermadi mendengar lantaran jawaban dari lisan Sang putra. Hatinya kembali membandingkan Aska dan juga Raditya. Saat harmadi ingin menyerahkan tahta kepada Putra pertamanya, Aska sering sekali menolak. Tapi Raditya, tanpa bertanya Ia pun setuju atas semua rencana yang dikatakan oleh sang ayah.
"Aku berangkat sekolah dulu ya pah!" Pamit Raditya. Putra kedua harmadi meninggalkan rumah itu. Pak Burhan sudah menunggu di halaman karena permintaan Raditya agar Pak Burhan lah yang mulai hari itu mengantarkan dirinya pulang pergi sekolah. Tentu saja harmadi tidak keberatan dengan permintaan Sang putra.
"silakan tuan muda!" Pak Burhan membukakan pintu untuk Raditya dan mempersilahkan Tuan muda barunya untuk masuk ke dalam mobil. Dengan penuh rasa bangga, Raditya melangkahkan kakinya. Masuk ke dalam mobil lalu duduk di sana.
"Kita berangkat tuan muda!" tanya Pak Burhan kepada Raditya.