Banyak alasan bagi Keisha untuk menyembunyikan semua kehidupan sebenarnya kepada orang lain. Selain ia tidak ingin orang lain tahu tentang dirinya, dia juga takut dengan ancaman Maulida. Karena jika ada orang lain tahu maka maulidah pasti akan menyiksa diri dan juga ayahnya. Keisha hanya ingin bertahan, hingga dia mampu berdiri di kakinya sendiri. Lalu menyelamatkan sang ayah dari dekapan wanita jahat itu. Meski gadis yang malang tidak mengetahui, akankah harapannya menjadi kenyataan.
"Apa yang kamu katakan?" Tanya Kesya.
"kamu tidak perlu menyembunyikan semuanya dari diriku lagi. Karena aku sudah mengetahui semuanya," jelas Aska. Pemuda tampan itu tidak ingin Kesya terus mendapatkan penyiksaan seperti saat kamu. Tetapi Keisha tidak terima terima dengan perlakuan Aska, dia berdiri kemudian dia mulai menangis.
"Siapa yang memberi kamu hak untuk mencampuri urusanku?" ucap Kesya, kemudian Ia berlari dengan kencang. Dia kembali menangis, tidak tahu apa yang ada di dalam hatinya. Dia sedih dan malu karena Aska ini mengetahui semua latar belakang tentang dirinya.
"Keisha!" panggil Aska. Tetapi dia di situ tidak berhenti. Dia terus berlari, meninggalkan Aska yang sedang terluka. Calon pewaris dari keluarga harmadi naik ke punggung kuda. Lalu mulai mengejar Keisha bersama Hercules.
"Kesya tunggu!" Aska terus mendekati gadis itu. Bersama Hercules tentu lebih mudah untuk mendapatkan wanita tersebut. Kini Hercules sudah berada di hadapan Keisha. Kemudian Aska turun dari punggung kuda.
"kamu tidak boleh bersikap seperti itu. Kamu tidak boleh menyembunyikan penderitaan yang kamu rasakan. Karena itu bisa berbahaya bagi psikologi mu. Kamu membutuhkan seorang teman Keisha. Seorang teman yang bisa kamu percaya. Sebagai tempat kamu berbagi segala duka!"
Keisha terduduk di sana sambil memeluk kedua lututnya. Aska mendekati gadis itu, tetapi saya tidak bisa melakukan hal yang lebih jauh. Dia hanya bisa menatap Gadis itu dengan rasa iba dan juga rasa kasihan.
"kamu memang harus berani menghadapi semua ujian yang sedang kamu jalannya. Tetapi jika kamu memiliki teman untuk berbagi itu akan lebih baik Kesya. Kamu tidak perlu merasa ragu, Aku berjanji akan merahasiakan semua ini dari orang lain," kata-kata Aska benar-benar menyentuh hati Keisha. Selama ini sulit bagi gadis itu untuk menemukan orang yang benar-benar pernah perhatian kepada dirinya. Tetapi Aska, dia terlalu sempurna untuk melakukan semua itu. Untuk bertindak sebagai teman yang begitu menyayangi dan memperhatikan dirinya.
"Kenapa kamu melakukan semua ini? Apa alasan kamu Aska?" Keisha akhirnya memberanikan diri untuk bertanya. Mendengar pertanyaan dari Gadis itu Aska mulai merasa bingung. Karena dia juga tidak mengerti kenapa Ia melakukan semua itu. Azka juga tidak tahu apa sebenarnya yang mendorong dirinya, hingga dia ingin sekali melindungi gadis berkulit hitam itu.
"kenapa kamu diam?" karena tidak mendapat jawaban dari Aska, Keisha kembali bertanya.
"Karena aku ingin menjadi temanmu," jawab Aska sekenanya. Dia berharap bahwa jawaban itu benar adanya. Karena ia juga belum tahu apa sebenarnya alasan yang tersembunyi didalam hatinya.
"Kenapa kamu ingin berteman denganku? Apakah kamu bisa melihat perbedaan diantara kita? Kamu ibadat matahari dan Aku ibarat bunga matahari. Aku tidak akan pernah bisa menjadi temanmu, karena itu hanya akan membawa malapetaka bagi diriku. Berteman denganmu akan hanya membawa penderitaan kepadaku. Aku sudah cukup menderita Aska! Menderita karena semua siksaan yang dilakukan oleh ibu tiriku. Menderita karena kehidupanku yang rendah sehingga membuat orang lain terus menghina dan mencela ku. Menderita aku harus bertaruh demi ayahku!" ucap Keisha dengan penuh emosi.
"Mulai sekarang tolong jangan dekati aku. Jangan hiraukan aku! Jangan pedulikan aku!" lanjut Keisha.
"Anggaplah jika kita tidak saling kenal!" setelah berkata seperti itu Kesya pergi meninggalkan Aska. Hati gadis itu benar-benar terluka. Dia tidak tahu alasan Aska melakukan semua ini kepadanya. Tetapi dia tidak boleh terlalu terlena dengan semua perhatian yang diberikan oleh pemuda tampan itu. Karena dia menyadari bahwa keterlenaan nya akan membuatnya jatuh semakin sakit.
Gadis berkulit hitam itu terus berjalan meninggalkan pinggiran sungai menuju istana megah tempat ia bekerja. Dia harus bekerja sekuat tenaga agar ia bisa tetap bersekolah dan menjadi orang sukses. Setelah dia mendapatkan pekerjaan dia akan kembali menjemput sang ayah. Dia akan hidup bahagia dengan ayahnya tercinta. Jika harus menikah dia akan menikah dengan pria sederhana yang sederajat dengan dirinya. Atau jika tidak ada yang mau menikahi wanita tidak cantik seperti dirinya maka ia akan siap menjadi gadis selamanya hidup hanya bersama ayahnya seorang.
Kesya terus berjalan tidak peduli dengan panggilan Aska. Setelah lelah pemuda Pak tampan itu memanggil Keisha Ia pun akhirnya menyerah. Iya kembali duduk di pinggir sungai bersama dengan Hercules yang dengan setia terus menemani dirinya. Naskah bertanya kepada dirinya sendiri apa yang sedang terjadi kepada hatinya. Mengapa ia ingin melindungi gadis itu? Mengapa ia tidak bisa melihat penderitaan yang diterima oleh gadis itu. Azka tidak tahu alasannya, dia juga tidak mengerti apa yang sedang dirasakan oleh hatinya.
Sementara Kesya terus berjalan hingga saat tiba di istana Pak Burhan dan bik Siti menyambut nya.
"apa yang terjadi kepadamu nak?" bi Siti merasa heran melihat tubuh Keisha yang penuh dengan darah. Dia benar-benar merasakan sangat kasihan melihat gadis itu. Tetapi Kesya tidak menjawab pertanyaan dari bik Siti, dia terus berjalan memasuki istana yang besar dan menyembunyikan diri di dalam kamarnya.
Kesya menghempaskan tubuhnya yang lelah di atas ranjang sederhana berlapis tilam tipis. Kemudian ia menutup wajah dengan bantal dan mulai menangis. Gadis desa itu bertanya kepada dirinya sendiri, tentang apa yang terjadi kepada sang ayah saat ini. Bagaimana nasib sang ayah ketika ia sudah tidak berada di rumah itu lagi. Gadis itu tidak bisa membayangkan penyiksaan yang akan terus dilakukan oleh ibu tirinya kepada seorang ayah yang sangat ia cintai. Ayah adalah satu-satunya keluarga yang dimiliki oleh Keisha setelah Gadis itu kehilangan ibunya.
Kesya mulai berjanji kepada dirinya sendiri, bahwa suatu saat nanti ia akan menyelamatkan ayahnya dari genggaman ibu tirinya yang sangat kejam. Gadis itu kembali menangis.
Kesya juga memikirkan tentang sikap Aska kepadanya. Selama ini dia tidak mengerti siapa yang telah merubah kehidupannya. Membawanya dari gubuk derita memasuki istana yang penuh dengan kasih sayang seperti yang saat ini sedang ia rasakan. Dia tidak tahu bahwa ternyata orang dibalik semua itu adalah Aska. Gadis itu bertanya-tanya di dalam hati Apakah alasan dari pemuda tampan itu melakukan hal ini kepada dirinya.