Kensuke tadi mencari Kyosuke ke sekitar rumah, tapi tidak ada. Lalu, Kensuke ingat jika tempat ini adalah tempat favorit mereka bersama Arka. Ken bahkan tidak sempat memakai alas kaki tadi dan hanya memakai piyama tipis.
Kyo cukup terkejut karena melihat saudara kembarnya tidak memakai alas kaki. Kyo masih menepuk pucuk kepala Ken secara lembut. Jika menangis seperti itu, Ken malah terlihat seperti sosok saudara kecil, bukan sosok Ken yang sok bijak seperti biasanya.
"Jangan menangis lagi, Ken! Kalau Ken menangis, aku juga jadi ingin menangis." Kyo mengusap jejak air matanya sendiri. Kyo memang sudah menangis sebelum Ken datang tadi.
"Karena kita ... adalah saudara kembar. Jadi, aku juga ingin menangis karena melihatmu menangis, Ken." Kyo melanjutkan ucapannya.
Ken lalu mengusap air matanya secara kasar. Dia lalu mendongak, untuk melihat Kyo.
Kyo langsung tersenyum saat Ken berhenti menangis.
"Ken ... untunglah kau baik-baik saja. Kenapa menyusulku di tempat seperti ini, eum? Tubuhmu tidak tahan dingin, Ken." Kyo berucap. Dia membuka sweater-nya dan memakaikan sweater itu pada Ken yang hanya memakai piyama.
"Kau yang jahat, Kyo! Kenapa pergi begitu saja, hah?! Kau masih marah padaku? Apa alasannya, hah?! Kau marah tanpa alasan dan kabur dari rumah begitu saja, Kyo! Kapan kau berhenti membuatku khawatir, hah?!" Kensuke berteriak, kesal. Tapi, air mata masih jatuh menuruni pipinya. Kensuke kesal karena Kyosuke selalu berbuat sesuka hati.
"Baiklah ... aku minta maaf!" Kyosuke langsung meminta maaf, karena tidak ingin berdebat lebih lama lagi. Kyo tahu jika saudara kembarnya itu memiliki tubuh yang lemah dan tidak tahan dingin.
Kyosuke lalu berjongkok di depan Kensuke. Kyo menoleh ke belakang dan berucap, "Naiklah ke punggungku, Ken! Aku akan menggendongmu sampai rumah. Kalau kau sakit, nanti aku yang akan diomeli mama."
Kensuke lalu mengangguk. Meski dia yang lahir lebih dulu, tapi Kensuke memang memiliki tubuh lebih lemah daripada Kyosuke. Mungkin karena Ken malas berolahraga saja. Jika Ken pandai dalam bidang akademik, maka Kyo pandai dalam bidang olahraga. Meski kembar, tapi mereka memiliki kegemaran masing-masing.
Setelah memastikan Ken sudah naik ke punggungnya, Kyo lalu bangkit. Dia berjalan sedikit tertatih karena beban berat di punggungnya. Kyo menggendong Ken di punggung.
Arka tersenyum melihat adegan itu. Arka tidak menyangka jika Kyo yang menangis karena merasa isi pada Ken tadi, kini malah menggendong Ken di punggungnya. Dua saudara itu memang aneh. Terkadang akur, terkadang berselisih.
"Dasar Takahashi's Twin! Ikatan saudara kembar seperti kalian, benar-benar membuatku terharu. Kembar terkuat memang yang paling hebat. Kyo bahkan bisa bersikap dewasa seperti itu. Padahal, tadi Kyo menangis seperti anak kecil." Arka bergumam. Arka masih melihat Kyo yang menggendong Ken di punggung hingga mereka berdua menjauh, ditelan kegelapan malam.
***
Beberapa hari setelah berbaikan, masalah kembali muncul bagi keduanya. Kyosuke melakukan tindakan yang membuat Kakak kembarnya merasa kecewa. Sebenarnya, apa yang dilakukan oleh Kyosuke.
Lalu, fakta bahwa ayah kandung mereka dirawat di rumah sakit jiwa juga mulai terungkap, bersamaan datangnya orang-orang yang berasal dari masa lalu orang tua mereka. Menarik Kyosuke dan Kensuke untuk terlibat ke dalam masalah yang sangat rumit karena mereka adalah putra Detektif Takahashi Shinauke. Kisah rumit semacam apa lagi yang akan dihadapi oleh si kembar?
Silahkan simak kelanjutannya di volume berikutnya ....