Chereads / Apologize To Love / Chapter 32 - Mulai Menyesal

Chapter 32 - Mulai Menyesal

"Kau tidak sendirian, Kyo. Aku tidak akan membiarkanmu merasa kesepian ketika kau sedang bertengkar dengan Ken seperti saat ini. Karena Kyosuke juga pantas dikelilingi orang-orang baik yang tulus menyayangimu. Sama halnya dengan Ken. Paham, 'kan?"

"Iya."

Arka mengangguk puas. Senang jika Kyosuke mengerti maksudnya. Ia mengulurkan kepalan tangan, memberi kode agar Kyosuke melakukan serupa, kemudian membenturkan tangan kanan mereka yang terkepal.

"Ini tanda kesepakatan kita. Janji!"

Kyosuke mengucek sebelah mata. Dia berusaha mengubah sudut bibir jadi melengkung ke atas. "Janji!"

"Bang Ar, aku boleh bertanya?"

"Bertanyalah, Kyo! Sejak kapan ada Undang-Undang pelarangan bertanya?"

"Menurut kakak sebagai seorang kakak itu bagaimana harusnya bersikap?"

Arka terlihat terdiam, seolah memikirkan sesuatu.

"Menurutku, seorang kakak itu bertugas untuk melindungi adiknya. Tapi, jika situasi tidak memungkinkan, seorang adik juga bisa bertindak sebagai pelindung sebagai kakaknya. Intinya, kedua saudara itu harus saling melindungi."

Mendengar ucapan Arka, raut wajah Kyosuke berubah sedih. Hanya karena masalah kecil, Kyosuke sudah melupakan semua kebaikan Kensuke selama ini. Rasa iri ini memang benar-benar terkutuk! maki Kyosuke pada dirinya sendiri.

"Ada apa, Kyo? Kenapa kamu terlihat sedih kembali?"

Kyosuke menunduk. Dia mengembuskan napas secara kasar, berkali-kali.

"Kau seperti sedang menanggung beban yang sangat berat, Kyo. Memangnya kenapa, huh?" Arka bertanya kembali, mulai khawatir.

"Aku jadi sedikit merasa bersama pada Ken, Bang Ar. Padahal, saat kecil kami selalu menghabiskan waktu bersama. Meskipun kami berdua sebenarnya sudah sering bersaing sejak kecil, tapi pada akhirnya Kensuke yang menang. Mungkin karena dia saudara tua jadi dia juga menjadi nomor satu. Sedangkan, aku selalu menjadi yang nomor dua." Kyosuke berucap, wajahnya masih menunduk.

Arka meletakkan tangannya di pundak Kyosuke.

"Jadi, kau mau jika Kensuke tidak ada, agar kau menjadi yang nomor satu?" Arka sengaja memancing amarah Kyosuke.

Kyosuke langsung melemparkan tangan Arka yang berada di pundaknya.

"Bukan seperti itu, Bang Ar! Aku tidak mungkin punya pemikiran sepicik itu! Kami datang ke dunia ini bersama, jadi kami akan mati bersama juga nanti!" Kyosuke menaikkan nada bicaranya.

"Hahaha ... iya, aku mengerti maksudmu kok, Kyo." Arka segera meralat ucapannya. Bisa gawat jika Kyosuke marah dan balik menghajar Arka. Jadi, upaya Arka yang ingin menghibur Kyosuke itu akan menjadi sia-sia.

"Maksudku ... aku ingin sekali saja menjadi yang nomor satu."

"Kau nomor satu dalam bidang berkelahi dan nakal, Kyo! Itu hebat!" seru Arka sambil mengacungkan kedua jempol nya.

Tentu saja Kyosuke pandai berkelahi, Arka juga yang mengajarkan. Kyosuke bahkan ikut dalam geng yang didirikan Arka.

"Itu tidak untuk dibanggakan, Bang Ar! Aku ingin menjadi nomor satu dalam pelajaran seperti yang didapatkan oleh Ken selama ini."

"Jika kau ingin menjadi nomor satu, kenapa kau tidak belajar dan malah keluyuran tidak jelas seperti ini, Kyo?!" Suara bentakan tiba-tiba menginterupsi. Itu bukan suaranya Arka, melainkan ....

"KENSUKE?!" pekik Kyosuke dan Arka, hampir bersamaa.

Kensuke datang ke tempat itu dengan penampilan yang kacau. Bahkan Kensuke tidak memakai alas kaki saat ini. Kensuke terlihat mengusap jejak air matanya secara kasar.

Dia lalu berjalan menuju ke arah Arka dan Kyosuke dengan langkah lebar.

Sejenak, Kyosuke dan Arka saling melempar pandang. Bahkan, mulut Kyo mengangga karena terkejut melihat kedatangan Ken yang tiba-tiba itu.

"KYO JAHAT!!" teriak Ken, sebelum akhirnya dia menangis tergugu kembali.