Edo sangat enggak menyangka kalau teman satu kubikelnya akan melakukan seperti ini. Dia, jadi terharu melihatnya.
"Terima kasih banyak ya guys," Edo sangat beruntung mempunyai sahabat seperti mereka.
Dan, tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengarkan pembicaraan mereka dari tadi. Seorang laki-laki yang berkaca mata sedang duduk tepat dibelakang Lisa.
"Tenang aja, Dito, ini baru awal. Mari kita tunjukkan seberapa mampunya kamu melindungi para anak buah dan kerugian ini," laki-laki itu tertawa jahat.
Jangan pernah meragukan kemampuan seorang perempuan yang sedang galau. Karena saat dia dilanda bahaya akan langsung peka.
Lisa bangkit berdiri lalu menghampiri laki-laki yang dari tadi sudah dia curigai. "Guys, kalian duluan aja ya, aku mau pesankan sesuatu buat Pak Bos,"
"Eum... baiklah kalau gitu, Lis, kami pergi dulu ya," Mbak Rita sudah terburu-buru karena pekerjaannya masih ada yang belum selesai.