Lisa dan Maura sama-sama perempuan, sisi hati sebagai seorang perempuan akan bergejolak apabila ada yang menyakiti, walau itu abangnya sendiri. Perempuan itu harusnya dicintai bukan disakiti.
Setiap pemberitaan di TV yang menanyakan perempuan sering disakiti membuat Lisa merasa sangat tersentil hatinya. Kok ada ya laki-laki yang dengan teganya menyakiti hati orang yang mereka cintai. Sungguh sangat membuatnya miris.
Saat ini Lisa melihat bahwa kakaknya enggak terlalu serius dengan Maura. Memang, kakaknya ada benih-benih rasa, tetapi Lisa ragu apa mungkin bisa bertahan lama.
"In Sya Allah kakak serius kok sama Maura, Lis. Tapi entah kenapa belum terlalu serius juga. Kakak jadi bingung deh, Lis."
"Sudah aku tebak, kak. Pasti kakak masih ragu 'kan sama Maura."
"Kok kamu bisa tahu sih, Lis? Emang kelihatan banget ya?" tanya Arman balik.
"Kelihatan banget, dengan kakak tadi merayu pelayan resto bisa dilihat kalau kakak belum terlalu cinta sama Maura, masih sekedar suka."