Tiga tahun yang lalu ....
Lisa sangat kaget mendengar ucapan Hendri, barusan. Tetapi bsar kemungkinan yang memberitahu tentang sikapnya ini adalah Dito abang pertama dari keluarga orang tua Lisa.
"Kamu tah dari siapa? Pasti, Bang Dito ya?"
Hendri mengangguk mantab, "Iya, Lis, siapa lagi kalau bukan beliau, yang selalu sayang terhadap semua adik-adiknya."
"Maaf ya, Hen, jadi merepotkan kamu buat datang ke sini." ucap Lisa yang merasa tidak enak karena sudah merepotkan Hendri.
Lisa tahu kalau Hendri adalah calon tunangannya tetapi bukan berarti kita bisa suka memerintah apa yang menjadi kemauan kita.
"Iya enggak apa-apa kok, Lis. Santai aja. Aku 'kan mau jadi calon suami kamu jadi sudah sepatutnya begini 'kan?"
Lisa mengangguk cepat, "Iya kamu benar kok, Hen"
Oke, sekarang mereka tinggal menunggu abang grab yang akan ke sini. Tentunya harus membutuhkan selingan sebelum bosan dengan kegiatan duduk tanpa ada yang membuka suara.