Yeri memeluk tubuh Mark erat, tangisnya pecah seketika. Sedangkan yang di peluk hanya tersenyum kecil, membalas pelukan gadis itu.
"Udah dong Yer, nggak malu dilitain mereka?"
"Enggak, bodo amat," balas Yeri lirih.
"Hadeh gue tinggal makan terus balik masih aja gini ae," Lucas mendengus.
Yuki di sampingnya melotot, "Diem,"
"Yang lain gimana keadaannya?" tanya Mark.
"Keynan kritis, Hendry juga, Deva udah siuman, Galang juga, tapi masih kaya orang linglung gara-gara efek bius," tukas Arjun, "Mau ke mereka?"
"Nunggu infusnya habis dulu," jawab Yeri, "Nggak mau makan dulu? Lo nggak di kasih makan loh 3 hari,"
"Gue nggak papa," Mark tersenyum kecil.
Pintu ruangan terbuka, menampakkan sosok Galang diatas kursi roda dan Yuda yang mendorongnya, di belakang mereka Deva juga duduk diatas kursi roda yang di dorong oleh Bima.
"Gue di mana? Loh kok ada Yuki?" Galang menatap sekitarnya.
Yuda memutar bola matanya malas, "Diem dulu deh,"
"Lo siapa? Kok mirip Yuda?"