Shea mencoba mengenali laki-laki yang tertunduk di bawah kakinya, beberapa saat kemudian Shea melihat tatto di leher laki-laki itu.
" dia " suara Shea bergetar menahan tangisnya
Alvarez merangkul Shea dengan erat, memberikan sedikit kekuatan pada istrinya itu.
" dia yang udah coba- " Shea tak dapat melanjutkan perkataannya dan lebih memilih bersembunyi di dada bidang suaminya
Alvarez menatap Jack dengan penuh amarah lalu menghujani Jack dengan pukulan yang membabi buta
BUGH BUGH BUGH
Alvarez terus memukuli Jack tanpa ampun hingga akhirnya polisi yang menyamar sebagai tamu undangan melerai nya.
" Abang..... " Luna berlari menghampiri Jack yang sudah tak berdaya.
Beberapa orang terkejut saat Luna memanggil Jack dengan sebutan Abang kecuali Morgan, Aiden, dan Erlangga.
" Jadi, laki-laki itu saudara nya Luna " gumam Gilang
" waw sungguh luar biasa " sambung James
Luna memeluk Jack, dan tangisnya pecah melihat lebam-lebam di wajah sang kakak.
" gue udah nyuruh Lo untuk pergi BRENGSEKKKKKK!!!!!!!! " Aiden mencoba menghampiri Jack namun dengan cepat di halang oleh Morgan.
" apa Lo lupa sama gue Aiden? Lo bener-bener payah milih Jack sebagai partner kerja Lo " ejek Morgan
Aiden mencengkram kerah kemeja Morgan, namun Morgan sama sekali tak takut justru dirinya tersenyum sinis pada Aiden.
" Erlangga, saya memutuskan akan menarik semua saham saya pada perusahaan anda!!!! dan kita akan bertemu di pengadilan " ucap Brian dengan lantang.
Erlangga menatap Morgan dengan penuh kebencian, dan kemurkaan pada putra nya Aiden.
PLAKKKKKK!!!!!!
Sebuah tamparan keras yang kini Aiden dapat dari sang Ayah
" kamu sangat memalukan dan benar-benar tidak bisa di andalkan " bisik Erlangga pada Aiden, sedangkan Aiden hanya menunduk sambil mengusap pipinya yang sudah memerah.
" Nona Luna, anda kami tahan karena sudah melakukan tindakan pencemaran nama baik, dan Anda Saudara Aiden, anda kami tahan karena tindakan kriminal yang mengakibatkan korban mengalami kekerasan dan p*******n " ujar polisi
Aiden, Luna, dan Jack langsung digiring oleh polisi, tak lupa juga dengan kedua tangan mereka yang di borgol.
Alvarez memeluk Shea dengan sangat erat, kemudian mengecup kening istrinya penuh kasih sayang.
" aku sudah membalas semua rasa sakit kamu sayang " gumam Alvarez dan dapat di dengar jelas oleh Shea.
" Tuan Brian, saudara Alvarez silakan datang kekantor untuk memberikan semua keterangan " ucap polisi yang menghampiri Brian.
" Hadirin, saya Brian Alexander memohon maaf atas ketidak nyamanan ini... Saya mohon undur diri, dan acara ini saya limpahkan pada wakil saya yaitu bapak Nathan " setelah mengucapkan kalimat permohonan maaf nya, Brian dan Alvarez mengikuti polisi sedangkan Shea sudah bersama Shalu.
Shea dan Shalu sudah lebih dulu kembali kerumah, apa yang terjadi malam ini sudah Shalu ceritakan pada Gunawan dan juga Anita.
Anita merasa sangat puas, akhirnya semua pelaku yang menyakiti cucunya sudah tertangkap begitupun dengan Gunawan.
Shea sudah lebih dulu terlelap di kamarnya, semua masih seperti mimpi bagi Shea, dan dirinya berharap ketika membuka mata esok pagi, semua akan kembali seperti sedia kala.
*********
Janet sedari tadi terus mondar mandir di depan gerbang rumah nya menunggu seseorang dan sesekali melirik jam yang melihat di pergelangan tangannya, tak lama kemudian sebuah mobil sport berhenti di depannya.
" maaf aku telat " Gilang membukakan pintu mobil untuk Janet
" kamu lama banget sih, aku hampir lumutan tau nggak nungguin kamu " gerutu Janet
" iya maaf, tadi kekantor dulu sebentar ada file yang harus aku kasih ke James, kamu jangan cemberut dong nanti cantiknya ilang Loh " goda Gilang sembari melajukan mobilnya
" gombal "
" idih, orang aku ngomong apa adanya kok di bilang gombal "
" udah, fokus aja sama jalan " Janet mencibir kan bibir nya
" hmmmmm padahal aku udah beli hadiah Loh buat kamu " Gilang menghela nafas lelah
Janet sedikit melirik ke arah Gilang yang duduk kursi pengemudi.
" hadiah apa? " Janet masih terlihat kesal namun di hatinya berbunga-bunga
Gilang mengambil sesuatu di kursi penumpang belakang namun juga tetap fokus mengemudi, setelah mendapatkan apa yang dia cari, Gilang langsung memberikan nya pada Janet.
" wahhhhhhhhhhh coklat " pekik Janet dengan girang.
Bagaimana tidak, Gilang memberikan Janet bucket coklat, dan coklat itu adalah favorit Janet.
" makasih yah "
Tanpa sadar Janet memberikan kecupan di pipi Gilang membuat jantung Gilang berdetak dengan cepat, setelah sadar apa yang sudah dirinya lakukan Janet menjadi salah tingkah membuat Gilang tersenyum gemas.
" kita jadikan, kerumah Shea? "
Setelah diam beberapa saat, Janet kembali mengeluarkan suara
" jadi, aku juga udah bilang sama Alvarez kalau kita mau kesana dan kemungkinan Daniel sama Morgan juga mau kesana "
" what? Abang durjana gue juga mau kesana, kok dia nggak bilang.... kalo tau gitu aku bareng dia aja nggak perlu lama-lama nungguin kamu "
" Daniel juga baru baru chat, waktu aku bilang kalo kita mau kesana, katanya Morgan mau pamit sama Shea dan keluarga nya, dia mau pulang ke Singapura "
" ha? Morgan mau balik? "
Gilang mengangguk dengan mantap. Beberapa menit kemudian, mobil yang di kemudikan Gilang berhenti di depan pintu gerbang yang menjulang tinggi, dua orang satpam langsung membukakan gerbang saat melihat Gilang dan Janet.
Alvarez yang baru saja keluar, langsung menjemput sepasang kekasih itu.
" selamat pagi menjelang siang pak bos "
Gilang langsung menghampiri Alvarez lalu berjabat tangan, di iringi oleh Janet di belakang nya.
" formal banget sih, kalian kan bukan lagi di kantor " celetuk Janet
" Shea nya mana? " tanya Janet
" lagi main di taman belakang sama si kembar, masuk aja " jawab Alvarez dengan dingin.
" kapan sih, ni es batu cair " gerutu Janet sembari berjalan masuk untuk mencari sahabat nya.
Gilang menahan tawanya, dengan apa yang dikatakan oleh Janet membuat Alvarez sedikit kesal.
" nggak usah ketawa Lo!!!! " ucap Alvarez, bukannya takut tawa Gilang justru pecah membuat Alvarez semakin kesal.
********
Janet berjalan mengendap-endap di belakang Shea sembari memberikan kode pada si kembar dan Ajeng agar tidak memberi tahukan kehadirannya.
DARRR!!!!!!!!!!!
Shea terperanjat, karena Janet berhasil mengejutkan dirinya.
" astaga Janet!!!!!!!!!!! Lo mau buat gue jantungan ya!!!!!!! dasar Sahabat nggak ada akhlak Lo!!!!!!!!! "
Shea mengejar Janet untuk memberikan pelajaran pada sahabat jahil nya itu, membuat si kembar tertawa terbahak-bahak.
" udah-udah ampun, gue capek.... " Janet mengehentikan larinya karena nafas nya sudah tersengal-sengal, begitupun juga dengan Shea.
Mereka berdua sudah sama-sama terduduk di rerumputan untuk mengatur kembali nafas mereka, setelah mereka mendapatkan pasokan oksigen, Shea dan Janet saling menatap satu sama lain kemudian berpelukan.
" gue kangen sama Lo " lirih Janet
" gue juga kangen banget sama Lo " Shea kembali menetes kan air mata, entah mengapa akhir-akhir ini Shea mudah sekali menangis.
Hiks hiks hiks hiks hiks hiks
Janet melepaskan pelukan mereka karena mendengar isak tangis Shea.