Janet melepaskan pelukan mereka karena mendengar isak tangis Shea.
" jangan nangis lagi " Janet mengusap air mata Shea dengan lembut
" semua nya udah selesai, semua orang yang nyakitin Lo udah mendapatkan balasan yang setimpal bahkan lebih " ujar Janet, Shea mengangguk setuju.
" kak cea cengeng " celetuk Sean
" kak Shea nggak cengeng sayang, mata kak Shea hanya kelilipan debu mangkanya keluar air mata " ucap Ajeng dengan lembut
" iya, yang cengeng itu Sean buktinya kalo Daddy nggak peluk dia sebelum tidur pasti nangis dulu " ejek Sharen, membuat tiga wanita dewasa itu tertawa sedangkan Sean hanya mencibir kan bibirnya yang mungil.
" Lo apa kabar Ajeng? "
Saat ini Shea, Janet dan Ajeng duduk di pinggir danau buatan milik Oma Anita, sedangkan si kembar sudah di bawa Bik Yasmine masuk.
" Alhamdulillah aku baik "
" oh ya Lo dapat salam dari Morgan " celetuk Janet, membuat Shea terkejut.
" bentar..... Morgan? " Shea mengangkat sebelah alisnya
" iya Morgan, salah satu cowok cool di sekolah kita dulu " goda Janet, membuat Ajeng menunduk karena malu
" apa ada yang mau jelasin ke gue? " Shea berpangku tangan menunggu penjelasan dari kedua sahabatnya.
" jadi Lo belom cerita sama Shea kalo Lo ada hubungan sama Morgan? " bukannya menjawab pertanyaan Shea, Janet justru melempar pertanyaan pada Ajeng dan berhasil membuat Ajeng tak berkutik
" hubungan? " lagi-lagi Shea di buat terkejut
" bilang aja, Shea juga nggak akan marah kok " pinta Janet pada Ajeng
Dengan ragu-ragu Ajeng menatap Shea yang sudah sejak tadi menunggu penjelasan dari dirinya.
" sebenarnya, aku sama Morgan- "
Ajeng menggantung ucapan nya saat melihat empat laki-laki dewasa berjalan menghampiri mereka, dan bola mata Ajeng membulat bahkan tubuhnya menegang, Shea dan Janet mengikuti arah pandang Ajeng. Janet tersenyum jahil sedangkan Shea masih menyimpan banyak tanya.
" lagi ngomongin apa sih, serius banget? " tanya Gilang
Alvarez langsung mendekati Shea karena merasa ada yang tak beres dari tatapan Shea yang penuh tanda tanya.
" kamu kenapa sayang? " bisik Alvarez
Bukannya menjawab, Shea langsung beranjak dari duduknya lalu menghampiri salah satu laki-laki yang berdiri dengan santai sambil menikmati potongan buah apel di tangannya.
" ada hubungan apa antara Lo sama Ajeng? " tanpa basa-basi Shea langsung menanyakan tentang hubungan Morgan dan Ajeng
" Shea, aku sama kak Morgan- "
" gue nanya Morgan, bukan Lo Ajeng " Shea langsung memotong perkataan Ajeng dengan tegas membuat Ajeng tertunduk
Raut wajah Shea sudah tak lagi ramah pada mereka semua, Shea menatap mereka satu persatu.
" gue sama Ajeng pacaran " jawab Morgan dengan sedikit gugup, entah mengapa tatapan tajam Shea menusuk kerelung hatinya.
Janet menahan tawanya, begitu pun juga dengan Daniel dan juga Alvarez. sedangkan Gilang karena tidak begitu mengenal Ajeng hanya diam saja.
Alvarez sudah mengetahui hubungan Ajeng dan Morgan sejak mereka baru pulang dari London, karena Morgan selalu menghubungi Alvarez secara diam-diam dan menceritakan semuanya. Karena memang sudah sejak lama Morgan mengagumi pribadi Ajeng yang lemah lembut.
Tak jarang Morgan pulang ke Indonesia hanya untuk bertemu Ajeng tentu nya tanpa sepengetahuan Shea, dan walau hanya beberapa jam saja. Bahkan Daniel menjadi saksi cinta antara Morgan dan Ajeng.
" sejak kapan? " tanya Shea
" Beberapa bulan yang lalu " jawab Morgan
" disini, kalian semua tahu dan cuma gue yang nggak tau " ujar Shea membuat Alvarez sedikit terkejut karena nada bicara Shea mulai meninggi
Shea menghampiri Ajeng yang masih menunduk ketakutan, bahkan tangan nya sudah berkeringat dingin.
" kenapa Lo nggak cerita sama gue Ajeng, padahal Lo udah gue anggap sebagai saudara gue sendiri "
" Maaf " lirih Ajeng
Shea langsung memeluk Ajeng, membuat mereka yang ada disana tersenyum lega.
" maaf... " ucap Ajeng lagi
" gue seneng akhirnya Lo mendapatkan cinta yang Lo impikan " Shea melepaskan pelukannya
" kamu nggak marah? "
" sebenarnya gue emang marah, karena Lo nggak cerita sama gue, dan gue harus tau semuanya dari orang lain..... " Shea melirik Janet yang sedari tadi cengengesan.
" bukan maksud nggak mau cerita sama kamu, tapi waktunya yang belum tepat, sebenarnya aku emang udah mau cerita, tapi Janet malah udah bongkar semuanya " gerutu Ajeng, membuat para lelaki tertawa
" habisnya Lo lama banget sih mikirnya, takut Shea ini lah, takut Shea itu lah... kelamaan " balas Janet, lalu mendapat pukulan dari kakaknya
" Daniel!!!!!!!! sakit tau!!!!! " bentak Janet dan membalas memukul Daniel tak kalah kuat nya
" Apa Lo yakin masih mau sama adik gue, secara kelakuan nya kayak gitu.... durhaka sama kakak nya " tanya Daniel pada Gilang
" iiihhhhhh mulut Lo kok jahat banget sih, bukannya bangga in adiknya di depan calon adik ipar, malah ngejelekin " gerutu Janet, membuat mereka semua kembali tertawa.
" gue datang kesini karena mau pamit sama kalian semua " ucap Morgan, membuat mereka terdiam.
Ajeng memalingkan wajahnya, saat mendapat tatapan penuh kasih sayang dari Morgan.
" apa Lo nggak bisa tinggal lebih lama lagi? " tanya Shea, Morgan tersenyum sebelum menjawab
" kerjaan gue di sini udah selesai, dan saat nya gue balik ke Singapura karena Bokap butuh gue "
" terus Ajeng gimana? apa dia ikut? " kali ini Gilang bersuara
" aku nggak bisa ikut, soalnya aku masih kerja disini dan aku juga nggak mungkin ikut karena aku sama kak Morgan belum punya ikatan resmi, bik Ani nggak mungkin izinin aku " jawab Ajeng
" itu kode Brother " bisik Alvarez pada Morgan
Morgan berjalan mendekati Ajeng, lalu meraih kedua tangan gadis itu
" Saat aku datang lagi kesini, aku akan bawa kamu tapi bukan sebagai pacar aku tapi sebagai istri aku.... aku akan segera melamar kamu dan menjadikan kamu sebagai satu-satunya wanitaku di dunia ini setelah mama dan Shea "
Mereka semua tahu bahwa Morgan sudah menganggap Shea sebagai adik perempuan nya sendiri dan perkataan Morgan, membuat mata Ajeng berkaca-kaca, Morgan langsung memeluk Ajeng dengan erat. Lalu Morgan beralih memeluk Shea yang berdiri di samping Ajeng.
" jangan macem-macem ya Lo di sana!!!!! kalo Lo sampe nyakitin Ajeng, gue sendiri yang bakalan jodohin Ajeng sama cowok yang lebih ganteng dari Lo!!!!! " ancam Shea membuat Morgan tersenyum dan mengangguk setuju.
" aku pasti kangen banget sama kamu " cicit Ajeng.
" ciyeeeeeeeee " goda mereka pada Ajeng yang tersipu malu
" tinggal Daniel ni yang masih jomblo " ejek Janet
" diem Lo " ucap Daniel, membuat mereka tertawa.
" thanks Bro..... Lo udah bantuin gue " Alvarez mengulurkan tangannya
" udah tugas gue untuk bantu Lo sebagai kakak ipar gue dan adik perempuan gue, Shea " Morgan menyambut uluran tangan Alvarez kemudian mereka berpelukan.
Morgan kembali menatap raut wajah sedih Ajeng, lalu kembali memeluk kekasihnya itu. Mereka akan kembali terpisah karena jarak dan waktu.
" jaga hati kamu, aku pasti datang untuk jemput kamu " bisik Morgan di sela-sela pelukannya
" aku selalu berdoa untuk keselamatan kamu, semoga apa yang kamu perjuang kan mendapatkan kemudahan dari Allah " balas Ajeng
" Aamiin, I love you More " Morgan mengecup puncak kepala Ajeng, membuat wanita itu tersipu malu.