Waktu terus berjalan sebagaimana sudah menjadi ketetapan Tuhan, dan kini sampai juga pada hari bahagia yang dinanti kan oleh Shea dan Alvarez, hari pernikahan mereka yang begitu megah, hampir lima ribu lebih tamu undangan yang hadir dalam acara pernikahan itu, senyum dan rona bahagia dari wajah kedua pengantin terus merekah selama acara itu berlangsung.
" sayang, aku nemuin Gilang dan yang lainnya dulu ya " ucap Alvarez saat melihat Janet berjalan menghampiri mereka, Shea hanya mengangguk
" selamat ya Shea akhirnya, Lo sekarang sudah sah menjadi nyonya Alvarez " Ucap Janet, namun dari nada suara Janet tersirat kesedihan, Shea yang peka akan hal itu langsung merangkul sahabat nya itu
" semoga, hubungan Lo sama Gilang juga bisa sampai pada titik ini ya "
" aamiin... oh ya Daniel titip salam buat Lo dan Alvarez, maaf Daniel nggak bisa datang soalnya dia lagi ada di Singapura "
" iya nggak apa-apa " Shea tersenyum hangat
" Shea... selamat ya " ucap Nayla yang baru saja menghampiri Shea
" makasih ya Nayla " mereka bertiga pun sama-sama tersenyum
Dari arah berlawanan Alvarez pun berbincang dengan para sahabatnya yang tak lain adalah Gilang, Lukas dan James
" Alhamdulillah.... sekarang Lo sama Shea udah sah menjadi sepasang suami istri " Ucap Gilang
" iya Alhamdulillah.... semoga kalian juga cepetan nyusul gue " balas Alvarez
" Lukas sama Gilang mah enak!!!! udah punya pasangan, lah gue????? " tunjuk James pada dirinya sendiri
" hahahahahaha " Alvarez, Gilang dan Lukas hanya tertawa
" oh ya, kemana ni honeymoon kalian? " tanya Lukas
" London, gue akan bawa Shea honeymoon ke sana dan gue juga udah minta Gilang untuk urus semuanya " jawab Alvarez dengan mantap
" kita turut bahagia " balas Lukas, Alvarez Hanya mengangguk lalu menatap Shea dari penuh cinta.
Dari arah kejauhan, Brian melihat putri kesayangannya mengenakan gaun pengantin berwarna putih, Shea terlihat sangat cantik begitu banyak kenangan yang melintas di pelupuk matanya. Dari pernikahan nya dengan almarhumah Vee kemudian saat kelahiran Shea hingga saat ini, tak terasa cairan bening menetes membasahi pipi nya.
Shea yang melihat Brian menatap nya pun langsung menghampiri sang ayah
" papi.... "
Dengan cepat Brian menghapus air matanya, lalu tersenyum saat Shea berdiri di hadapan nya
" papi nangis? "
" No honey "
" Lie!!!!! "
Brian langsung memeluk putri kecilnya dulu yang kini sudah tumbuh menjadi wanita dewasa bahkan sekarang kini sudah menjadi seorang istri dirinya tak dapat menyembunyikan rasa bahagia yang bercampur dengan kesedihannya.
" papi kenapa? "
" papi nggak apa-apa sayang.... papi bahagia melihat kamu bahagia " jawab Brian sembari melepaskan pelukannya
" sekarang, kamu sudah menjadi seorang istri dan seorang menantu.... ketika seorang anak perempuan menikah, maka dia bukan lagi menjadi tanggung jawab dan milik ayahnya.... " sambung Brian lagi menatap lekat kedua bola mata Shea
" jagalah kehormatan suami dan keluarga kamu nak.... karena kehidupan kamu yang sebenarnya baru akan di mulai.... sedangkan kami sebagai orang tua hanya bisa berdoa untuk keselamatan anak-anaknya " ucap Shalu yang menghampiri Brian dan Shea.
" I love you papi..... I love you so much " ucap Shea, lalu kembali memeluk sang ayah
" I love you to " balas Brian dengan suara bergetar menahan tangisnya.
Dari arah yang berseberangan Cleo, Bintang, Hani, Angel, Arkan, Nathan, Fadhil, Restu, dan Enggar pun menghadiri pernikahan Shea anak dari sahabat mereka.
" gue bangga dengan apa yang udah di lakuin sama kak Brian..... dia berhasil menjaga, membesarkan, mendidik bahkan sudah sampai mengantarkan Shea ke depan pintu gerbang pernikahan ini " ucap Cleo
" iya.... gue yakin Vee di sana pasti bahagia ngeliat keberhasilan kak Brian dan anak semata wayangnya sudah menikah dengan laki-laki yang baik seperti Alvarez " sambung Angel
" gue ngerasa kalo Vee ada di sekitar kita " ucap Bintang yang menatap lurus kearah Brian dan Shea
" Bintang, Lo jangan mulai deh " ucap Hani yang mulai sedikit tegang
sedangkan Arkan, Nathan, Restu, Fadhil dan Enggar hanya tersenyum melihat kebahagiaan sahabat mereka dan keluarga nya.
************
Setelah acara resepsi pernikahan Alvarez dan Shea selesai, mereka pun kembali ke hotel Shea sudah lebih dulu menuju ke kamar sedang kan Alvarez masih sedikit berbincang dengan Gilang di pintu lobby membahas tentang pekerjaan dan keberangkatan mereka besok ke Inggris.
" akhirnya gue bisa rebahan juga..... setelah berjam-jam berdiri salaman sama ribuan tamu " ucap Shea sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur yang berukuran king size itu dengan gaun pengantin yang masih melekat pada tubuhnya
Tak lama kemudian, Alvarez pun masuk kedalam kamar dirinya mendapati Shea yang sudah tertidur dengan pulas, kemudian berjalan mendekati Shea.
" kamu pasti capek " gumam Alvarez sambil membelai wajah Shea dengan lembut, Alvarez pun beranjak menuju toilet untuk membersihkan tubuhnya karena merasa lengket oleh keringat.
Beberapa saat kemudian Alvarez pun keluar dari toilet dengan tubuh yang sudah lebih segar, dengan rambut yang masih setengah basah dan sudah memakai pakaian santai, iapun kembali menghampiri Shea.
" hey, bangun sayang..... kamu mandi dulu terus bisa tidur lagi " ucap Alvarez dengan lembut
" aku ngantuk banget..... " balas Shea dengan suara yang sedikit serak
" tapi tidur nya nggak harus pakek gaun ini juga kali sayang..... " ucap Alvarez dengan sedikit menyibakkan rambut yang menutupi wajah Shea.
Perlahan Shea membuka matanya, bau harum maskulin dari tubuh Alvarez begitu menyengat di hidung nya dan itupun berhasil membuat Shea mabuk kepayang, jantung Shea juga ikut berdetak dengan cepat karena wajah Alvarez begitu dekat dengan wajahnya.
" oh my god my husband is so handsome " batin Shea, Alvarez tersenyum melihat rona merah di wajah Shea
" aku tau kok, kalo aku tampan mangkanya kamu terpanah gitu ngeliatin aku " goda Alvarez dengan mengedipkan sebelah matanya
" apaan sih... "
" udah ngaku aja, kalo suami kamu ini memang tampan " ucap Alvarez dengan begitu percaya diri
" lebay!!!!!! minggir aku mau mandi!!!! " ucap Shea dengan ketus lalu sedikit mendorong tubuh Alvarez.
" dasar!!!!! seenaknya aja baca fikiran orang " gerutu Shea sambil sedikit menghentak kan kakinya menuju toilet, Alvarez hanya tersenyum melihat tingkah Shea yang masih malu-malu mengakui perasaannya.
" mampus.... gue lupa bawa piyama, masak iya gue keluar cuma pakek handuk doang " ucap Shea
" gimana nih " Shea merasa panik, karena dirinya belum siap memenuhi tanggung jawabnya sebagai istri di malam pertama pernikahannya.
Perlahan Shea membuka sedikit pintu toilet lalu melihat Alvarez yang duduk di sofa yang masih fokus pada laptop nya.
" Alvarez..... help me " ucap Shea
" what? " tanya Alvarez tanpa menoleh
" please get me a nightgown " jawab Shea yang sedikit malu.
Tanpa bertanya lagi, Alvarez langsung mengambil kan apa yang di minta oleh Shea.
" thank you husband " ucap Shea dari balik pintu toilet setelah Alvarez memberikan apa yang ia inginkan
" only that? " tanya Alvarez
" so? " tanya Shea dengan wajah cengok nya
" give me a gift " jawab Alvarez dengan senyum jahilnya, Shea yang paham dengan apa yang ada di fikiran Alvarez pun hanya mendengus kesal lalu dengan cepat menutup pintu kamar mandi.
Alvarez hanya tertawa melihat tingkah lucu istri mungilnya yang masih malu-malu, Alvarez pun melanjutkan pekerjaan.
Bener saat kemudian, Shea pun keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang jauh lebih segar, Shea tersenyum saat melihat Alvarez sudah merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan mata yang sudah terpejam, perlahan Shea mendekati nya lalu menatap wajah tampan sang suami.
" masyaa Allah, tidur aja ganteng banget sih kamu " puji Shea dengan suara yang sedikit berbisik.
Baru saja Shea hendak merebahkan tubuhnya, tiba-tiba tangan kokoh menarik tubuh Shea
" Alvarez..... " pekik Shea yang terkejut akan ulah suaminya, karena saat ini Shea sudah berada di bawah tubuh suaminya itu
" tadi kamu bilang aku apa? " tanya Alvarez
" apa? aku nggak bilang apa-apa!!! "
" masih mau bohong? " Alvarez sudah mendekat kan wajahnya pada wajah Shea
" iya... aku nggak ngomong apa-apa!! " Shea sudah gugup melihat wajah suaminya sedekat ini
" kamu masih mau bohong? " Alvarez semakin mendekat kan wajahnya pada wajah Shea, deru nafas mereka saling bersautan bahkan Shea sudah memejamkan mata nya karena tidak sanggup menatap mata hijau kebiruan itu
" aku tanya terakhir kali, tadi kamu bilang aku apa? " tanya Alvarez dengan deru nafas yang sudah menggebu
" k-kamu tam...pan... " jawab Shea dengan gugup ia bisa merasakan deru nafas suami nya itu.
Alvarez tersenyum bahagia mendengar jawaban dari istri, Alvarez pun beralih merebahkan tubuhnya tepat di samping istrinya, perlahan Shea membuka matanya lalu menatap suaminya yang sudah berada di sampingnya. Entah kenapa hatinya merasa sedikit kecewa.
Alvarez beralih menghadap istrinya lalu melingkar kan tangannya di atas perut Shea.
" terimakasih sudah mau menjadi istri ku " bisik Alvarez tepat di telinga Shea dengan mata terpejam, membuat sekujur tubuh Shea sedikit merinding
" terimakasih juga karena sudah memilih ku " sambung Alvarez.
Shea merasa tertegun dengan ucapan Alvarez yang terdengar begitu tulus, sekilas dirinya mengingat sosok Yesaya laki-laki yang juga memiliki cerita sendiri didalam kisahnya, lalu dengan cepat ia tepis.
Shea pun beralih menatap Alvarez, kini mereka saling berhadapan dan saling menatap satu sama lain.
" I love you so much " ucap Shea dengan lembut, lalu menenggelamkan wajahnya pada dada bidang suaminya. Alvarez yang mendapat serangan itu langsung mendekap tubuh mungil istrinya.
Alvarez mencium kening Shea dengan penuh kasih sayang, lalu beralih mencium hidung Shea kemudian perlahan tapi pasti, Alvarez mencium bibir pink Shea dengan lembut, perlahan Shea membuka matanya lalu menatap wajah suaminya, ini adalah pertama kalinya Alvarez mencium bibir Shea.
Karena merasa Shea tidak memberontak, Alvarez pun kembali mencium bibir Shea dan kali ini lebih dalam dan bergairah, dengan masih sedikit malu-malu Shea pun membalas ciuman Alvarez, dan mereka pun saling membalas sampai akhirnya lidah mereka sudah menari-nari bersama.
" apa boleh aku melakukannya? " tanya Alvarez dengan berbisik di sela ciuman mereka, Shea yang sudah terbuai oleh ciuman Alvarez hanya bisa mengangguk pasrah, Alvarez pun tersenyum karena mendapat kan izin dari istri nya itu.