Chereads / Titip Rindu / Chapter 133 - Eps.94

Chapter 133 - Eps.94

Shea menatap Alvarez dengan kesal, namun laki-laki itu hanya mengulum senyum sambil membuka kan pintu mobil untuk Shea. Saat gadis kecilnya sudah masuk dan duduk dengan tenang, Alvarez berlari kecil mengitari mobil nya lalu duduk di kursi pengemudi, mobil sport itu pun perlahan melaju meninggalkan area kampus.

" kita mau kemana? " tanya Shea yang menatap lurus kedepan

" jalan " jawabnya singkat

" iya gue tau jalan, tapi kemana? " ucap Shea dengan ketus

" Shea.... your language please " pinta Alvarez dengan sedikit menatap Shea dengan tajam

" maaf... keceplosan " Shea hanya menyeringai

Alvarez mengehentikan mobilnya, saat mereka sampai di tempat tujuan, laki-laki itu membukakan pintu untuk Shea.

" kita ngapain kesini? " tanya Shea setelah turun dari mobil lalu mengedarkan pandangannya. Shea sedikit terkejut saat Alvarez menarik tangannya, lalu mengajak menuju bangku kosong yang sudah di sediakan di taman.

" kamu punya banyak hutang jawaban sama aku " ucap Shea setelah menduduki bangku diiringi oleh Alvarez. Laki-laki itu tak menjawab tapi tatapan nya tak pernah lepas dari wajah Shea.

" kemana aja kamu beberapa hari ini, kenapa kamu sama sekali nggak ngehubungin aku, dan kenapa kamu susah banget untuk di hubungi...? kamu itu kayak jelangkung tau nggak!!!! tiba-tiba ngilang, terus tiba-tiba muncul!!!! " tanya Shea tanpa jeda

Alvarez terus memandangi wajah Shea, ia bahkan tak mendengarkan pertanyaan dari wanita itu, dalam hati nya sanggup kah wanita ini menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.

Flashback On

" apa Shea udah tau? " tanya Lukas

" belum " Alvarez menatap lurus keluar jendela ruang rawat nya.

" mau sampai kapan Lo nyembunyiin ini dari Shea... dia pacar Lo, dan bahkan sekarang dia udah jadi calon istri Lo... jangan buat dia merasa nggak ada artinya di hidup Lo " sambung Gilang

" gue nggak bisa buat dia sedih "

" terus apa menurut Lo, dengan menghilang nya Lo saat ini, itu nggak buat dia sedih??? asal Lo tau kemaren dia kekantor nyariin Lo!!! gue kasian sama dia " ujar James

" Rez, baik ataupun buruk hasil nya Shea tetap harus tau apa yang terjadi sama Lo "

" Gue nyesel... bertindak sejauh ini.... dengan gampangnya gue minta Shea nikah sama gue, pada hal jelas-jelas umur gue nggak akan lama la- "

" ALVAREZ!!!!!!! " bentak ketiga sahabat nya yang tak terima atas kalimat yang diucapkan oleh Alvarez

" gue bener kan? nggak akan ada orang yang dengan mudah mau mendonorkan jantung mereka buat gue " lirih Alvarez, yang berhasil membuat ketiga sahabatnya tertegun.

" Rez..... gue yakin, Lo pasti sembuh " Gilang menepuk pundak Alvarez

" gue nggak bisa ngasih Shea kepastian seperti apa yang Lo bilang barusan.... gue udah hampir finish Lang... " cairan bening menetes tanpa permisi lagi di pipi Alvarez

" terus apa yang mau Lo lakuin sekarang? " tanya Lukas dengan dingin, Alvarez diam namun tetap memberikan senyum untuk menutupi lukanya.

Flashback Off

" Rez.... kamu denger aku ngomong nggak sih? " tanya Shea setelah melambaikan tangan nya pada wajah Alvarez.

" apa kamu bahagia sama aku? " Alvarez langsung mengatakan apa yang ada di dalam isi hatinya tanpa basa-basi.

" kok kamu nanya nya gitu? " Shea sedikit tak terima dengan pertanyaan sang kekasih

" apa kamu mencintai aku? " Alvarez terus memperdalam pertanyaan nya.

" Rez, kamu sebenarnya kenapa sih, kenapa kamu tiba-tiba nanya kayak gitu??? kalo aku nggak bahagia, aku nggak mungkin duduk di hadapan kamu sekarang, dan kalo aku nggak cinta sama kamu, aku nggak mungkin nerima lamaran kamu waktu itu " ucap Shea dengan lembut, Alvarez tersenyum bahagia mendengar penjelasan Shea

" aku bahagia banget denger semua nya "

" dan, apa kamu masih ragu sama aku? " Shea sedikit menyelidiki maksud dari perkataan Alvarez

" nggak kok, aku hanya mau memastikan perasaan ini aja " Alvarez kembali menatap lekat wajah Shea

" ok fine!!! terus apa kamu ngajakin aku kesini hanya untuk ngomongin itu? " tanya Shea sedikit ragu

" nggak kok, aku masih mau ngobrol banyak sama kamu "

" tentang? "

" everything "

Mereka berdua pun menceritakan tentang diri mereka masing-masing, termasuk kisah cinta mereka dahulu tak lupa juga Shea masih mempertanyakan kemana Alvarez beberapa hari belakangan ini yang tak memberi kabar, Alvarez hanya menjawab bahwa dirinya sangat disibukkan dengan pekerjaan yang menguras tenaga, jiwa serta fikirannya dan akhirnya Shea mempercayai setiap penjelasan laki-laki itu. Hingga tanpa mereka sadari bahwa sebentar lagi matahari akan terbenam.

" udah sore pulang yuk " ajak Shea

" Shea sebentar, aku mau ngomong serius sama kamu " Alvarez menahan pergelangan Shea yang baru saja hendak beranjak dari duduknya.

" mau ngomong apa? " Shea kembali pada posisi duduk nya Alvarez masih terdiam.

" Rez..... kamu mau ngomong apa? " sentuhan lembut Shea menyadarkan Alvarez dari lamunannya

" ngomong aja " pinta Shea

" sebelum aku selesai ngomong, aku harap kamu jangan memotong omongan aku dulu, ok " balas Alvarez

" ok " ucap Shea dengan antusias

Alvarez menghela nafas lelah nya sebelum ia melanjutkan tujuan sebenarnya.

" She.... aku sangat mencintai kamu dan menyayangi kamu, aku ingin kamu menjadi milikku dan selalu berada di sisiku sampai aku menutup mata " Alvarez menggenggam erat jari-jemari Shea.

Shea tersenyum dan merasa sekujur tubuhnya menghangat saat mendengar ungkapan perasaan Alvarez.

" tapi kamu juga berhak untuk bahagia " Alvarez melanjutkan kalimatnya

Seketika Shea merasakan hawa dingin yang menyerang dirinya, ada sedikit rasa yang menjanggal di kalimat terakhir yang di ucapkan Alvarez

" maksud kamu apa? " suara Shea sudah sedikit bergetar

" Shea... aku ingin kita mengakhiri hubungan ini " Alvarez tak berani lagi menatap wajah Shea, karena ia yakin mata wanita itu pasti sudah berkaca-kaca.

Perkataan Alvarez seperti belati yang dengan mudah menusuk hingga tembus tepat di hatinya

" maksud kamu apa Rez.... " airmata Shea berhasil mendarat di pipi mulus Shea

" kita jalani hidup kita masing-masing... aku yakin kamu pas- "

PLAKKKK!!!!!!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Alvarez, sedikit pun laki-laki itu tak bergerak, karena ia sadar bahwa dirinya pantas mendapatkan tamparan itu dari Shea, dan seketika itu pula tangis Shea pecah, dengan cepat Alvarez merengkuh tubuh Shea untuk masuk kedalam pelukannya

" jangan menangis.... " pinta Alvarez di sela-sela pelukannya

" apa salah aku sama kamu Rez... kenapa kamu tega ngelakuin ini sama aku " Shea mencoba memberontak dari pelukan Alvarez namun tak berhasil

" aku minta maaf "

" aku selalu ngertiin kamu.... tapi kenapa aku mendapat perlakuan seperti ini... " ucap Shea dalam isak tangis nya.

" please don't cry.... aku yakin kamu pasti bahagia walaupun nggak sama aku " Alvarez mengusap lembut rambut Shea yang sudah kembali panjang.

Shea mendorong d**a bidang Alvarez dengan keras agar ia terlepas dari rengkuhan laki-laki itu.

" I HATE YOU!!!!!! " tunjuk Shea dengan tatapan tajam, kemudian pergi tanpa menoleh kebelakang lagi.

Alvarez menatap Shea dari balik punggungnya, sampai dirinya benar-benar tak terlihat lagi. Yang dilakukan nya hanya diam dan menundukkan kepalanya.

" maafin aku Shea, karena aku udah nyakitin perasaan kamu dan melukai hati kamu. Jujur hati aku juga sakit saat mengatakan itu dan melihat kebencian dari sorot mata kamu, tapi aku nggak bisa ngelakuin apa-apa lagi Shea... aku rapuh, aku nggak bisa biarin kamu hidup menyendiri jika aku terus melanjutkan hubungan kita kedalam tali pernikahan... aku nggak mau buat kamu hidup dalam kesengsaraan nantinya " batin Alvarez.

*******

Sesampainya di rumah, Shea langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya di lantai dua, dia tak menghiraukan orang-orang yang ada di rumah nya bahkan ia tak menghiraukan celotehan sikembar yang menyapanya.

" ada apa dengan anak itu " ucap Shalu

" iya, tak seperti biasanya dia seperti itu " sambung Anita

BRAKKKKK

Shalu dan Anita terlonjak kaget saat mendengar Shea menutup pintu kamarnya dengan kencang si kembar pun ikut terkejut.

" ya Allah, ada apa dengan anak itu " batin Shalu

" ma... aku titip si kembar ya, aku mau liat Shea dulu " ucap Shalu sembari meninggalkan Anita dan sikembar

TOK TOK TOK

Shea tak menghiraukan suara ketukan pintu dari luar, ia semakin membenamkan wajahnya pad bantal agar tak ada satupun orang yang mendengar isak tangis nya

" Shea.... mommy boleh masuk " tanya Shalu yang sedikit berteriak, namun tak mendapat respon dari pemilik kamar. Dan saat hendak membuka pintu, ternyata pintu itu terkunci

" Shea.... Shea..... Shea.... " Shalu terus mencoba memanggil nya namun hasilnya tetap nihil.

Shea terus menangis sejadi-jadinya setelah tak mendengar panggilan sang Ibunda dan ketukan pintu dari luar

" kenapa kamu tega ngelakuin ini semua ke aku Alvarez!!!!!! padahal kita udah janji, kalo kita nggak akan saling meninggalkan walau dengan alasan apapun!!!! tapi kenapa kamu mengingkari nya " batin Shea terasa sesak

" kenapa kamu pergi setelah kamu menawarkan ku segudang kebahagiaan.... dan kenapa kamu pergi, setelah aku menerima lamaran kamu!!!!! kamu anggap apa aku ini, kamu datang dan pergi sesuka hati kamu " Shea terus berteriak di dalam hatinya.

Hingga larut malam Shea tak kunjung juga keluar dari kamarnya bahkan ia melewatkan makan malamnya, dan berhasil membuat seisi rumah menjadi khawatir. Shea terduduk lemas disudut kamarnya bahkan Shea hanya menyalakan lampu tidur, dan selebihnya ia biarkan gelap.

" ya ampun ma... aku khawatir banget sama Shea " ucap Shalu yang masih berdiri di depan pintu kamar putri nya

" mama juga.... sebenarnya apa yang terjadi sama anak itu " balas Anita

" disaat seperti ini, hanya Brian yang bisa membujuk Shea " batin Anita.