Chereads / Titip Rindu / Chapter 129 - Eps.90

Chapter 129 - Eps.90

Acara resepsi pernikahan Yesaya dan Valentine berlangsung dengan sangat meriah, tamu undangan silih berganti bersalaman dengan sepasang pengantin itu. Setelah acara selesai, Yesaya langsung pulang kerumahnya ia tak ingin bermalam di hotel yang sudah disiapkan oleh Maryam untuk dirinya dan Valentine.

Yesaya menanggalkan toxedo nya di sofa sudut kamarnya kemudian menuju kamar mandi untuk membersihkan diri agar lebih segar, setelah itu ia menuju Walk in closet, baru saja keluar dari sana Yesaya melihat Valentine yang sudah duduk di pinggir ranjang.

" kamu sudah mandi? " tanya Valentine, Yesaya hanya diam ia menjawab pertanyaan

" kamu mau kemana? " tanya Valentine lagi saat melihat Yesaya mengambil bantal

" kamu akan tidur di ranjang ini, dan aku akan tidur di sofa " jawab Yesaya tanpa memandang wanita itu.

" kenapa? bukannya kita sudah resmi menjadi sepasang suami-istri? " ujar Valentine yang tak terima atas tindakan laki-laki yang kini sudah berstatus sebagai suaminya, ia beranjak menghampiri laki-laki itu

" aku sekarang istri kamu Yes " lanjut Valentine.

" ini sudah malam valentine, tubuh ku sangat lelah " Yesaya masih mencoba meredam emosi nya

" kalau begitu tidur lah di ranjang ini, dan aku akan melayani kamu sesuai dengan status ku sekarang yang sudah menjadi istri kamu " ujar Valentine lagi sambil menyentuh pundak Yesaya

" CUKUP VALENTINE!!! " bentak Yesaya dan berhasil membuat wanita itu terkejut dan sangking terkejutnya, Valentine mengerejib kan kedua bahunya.

" jaga batasan mu " ucap Yesaya penuh penekan

" kamu sekarang memang sudah berstatus menjadi istriku, tapi itu hanya di mata hukum dan Agama!!!!! jangan berharap lebih atas pernikahan ini Valentine!!!!! kamu sama sekali tidak akan pernah mendapatkan apa-apa dari pernikahan ini baik itu cinta, duniaku, ataupun tempat di hatiku!!!! dan jangan bertanya lagi, karena kamu pasti sudah tahu jawabanku!!!! " ujar Yesaya dengan sarkas, kemudian Yesaya langsung keluar dari kamarnya lalu menutup pintu itu dengan kencang.

Valentine merasa tak mampu menopang tubuhnya, hingga membuatnya roboh dan terduduk di lantai, tatapannya menerawang kalimat demi kalimat yang di lontarkan Yesaya terus bergema di telinga nya.

Keesokan harinya, Valentine sudah duduk di kursi makan bersama keluarga besarnya namun sosok Yesaya masih belum terlihat kursinya. Hari ini kedua orang tua Valentine akan kembali ke Toronto.

" Val, suami kamu mana? " tanya Marsha, ibu dari Valentine

" masih dikamar ma... " jawab nya

" panggil Yesaya nak, kita sarapan bersama " pinta Bella, Valentine hanya tersenyum kecil dan mengangguk

Baru saja akan beranjak dari kursinya, terlihat sosok Yesaya menuruni anak tangga kemudian menghampiri mereka dan langsung duduk di kursinya namun tanpa menyapa mereka semua.

" Yesaya, kamu mau kemana sudah berpakaian seperti ini? " tanya Mariam yang melihat penampilan cucu nya dari kepala hingga ujung kaki, Yesaya sudah memakai setelan pakaian kantor.

" hari ini aku akan kekantor " jawabnya singkat

" kamu sudah mau masuk kerja? kalian baru saja menikah dua hari yang lalu Yesaya... apa kalian tidak mempunyai rencana untuk honeymoon? " tanya Retore

" aku belum sempat memikirkan untuk memikirkan soal itu, karena masih banyak pekerjaan yang lebih penting dan harus aku selesaikan, aku juga sudah membicarakan itu pada Valentine " jawab Yesaya.

" oh ya maaf pa, aku nggak bisa ikut mengantarkan papa ke bandara " ucap Yesaya

" tidak apa-apa... oh ya Yesaya, papa titip anak papa sama kamu, tolong kamu jaga dan sayangi dia karena sekarang dia sudah menjadi milik kamu " ucap Retore, Yesaya tak bergeming ia hanya sedikit melirik Valentine yang duduk bersebrangan dengan dirinya.

" aku sudah selesai sarapannya, dan harus berangkat kekantor sekarang, permisi semua nya... " ucap Yesaya kemudian bangkit dari duduknya dan meninggalkan mereka.

" Yesaya..... " panggil Valentine, saat Yesaya sudah berada di ambang pintu mobilnya

" kamu akan pulang jam berapa? biar aku masakin untuk makan malam " ucap Valentine

" nggak usah, karena aku akan pulang terlambat " Jawabnya dengan dingin

Valentine menatap mobil Yesaya yang baru saja keluar dari gerbang, setetes cairan bening membasahi pipinya. Entah kenapa akhir-akhir ini Valentine mudah sekali menangis, apa itu karena hormon kehamilan nya yang saat ini tak ada satupun keluarga nya yang tahu kecuali Clara sepupunya.

********

" Yesaya..... Lo udah masuk kerja? " tanya Daniel saat mereka bertemu di pintu lobby

" ya..... " jawab nya singkat, merekapun masuk ke dalam lift bersama untuk menuju keruang mereka masing-masing.

Yesaya sudah duduk di kursi kebesaran nya, dengan tangan kanannya menopang dagu nya. Dirinya masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana Alvarez memperlakukan Shea dengan penuh kasih sayang di saat acara pesta pernikahan nya dua hari yang lalu.

" seharusnya wanita yang aku nikahi itu kamu Shea " batin Yesaya.

TOK TOK TOK

Terdengar suara ketukan pintu dari luar

" masuk!! " ucap Yesaya dengan sedikit berteriak, pintu itu pun terbuka sosok tubuh tinggi Daniel sudah duduk di hadapan Yesaya

" ada apa? " tanya Yesaya,

Daniel meletakkan map berwarna merah diatas meja kerja Yesaya

" itu Laporan keuangan kita bulan ini dan ada beberapa berkas yang harus Lo tanda tangani " ucap Daniel.

Yesaya langsung meraih map itu dan membaca selembar demi selembar berkas yang ada di dalamnya.

" apa boleh gue tanya sesuatu? " tanya Daniel, Yesaya hanya mengangguk sambil menandatangani berkas yang masih berada di tangan nya

" sebenarnya apa yang terjadi antara Lo sama Valentine, kenapa tiba-tiba Lo mengambil keputusan untuk menikah sama dia? " tanya Daniel lagi tanpa ragu. Yesaya sejenak menatap Daniel yang masih menunggu jawaban darinya

" Lo bertanya, atau sedang menyelidiki? " Yesaya mengangkat satu alisnya,

" lebih tepatnya, gue butuh kebenaran dan kejujuran dari sahabat gue bukan sebuah cerita dari orang-orang luar yang sama sekali jauh dari kata fakta " balas Daniel dengan tegas.

*******

" Sean.... Sharen... awas.... " pekik Shea saat melihat kedua adiknya yang hampir saja menjatuhkan pot bunga kesayangan Mommy mereka. Mendengar lengkingan suara Shea, bayi kembar itu hanya tersenyum dengan menunjuk kan dua gigi mereka yang baru saja tumbuh.

Sean dan Sharen adik kembar Shea saat ini sudah menginjak umur satu tahun lebih, merekapun sudah pandai berjalan. Itulah yang saat ini membuat Shea kewalahan saat bermain bersama mereka berdua, contoh nya saja seperti sore hari ini.

" kalo sampe pot bunga mommy jatuh, habis lah kita.... " ujar Shea sembari membenarkan letak pot, mendengar gumaman sang kakak bayi itu malah justru tertawa dan bertepuk tangan

" ada apa non Shea.... kenapa non tadi teriak-teriak? " tanya bik Yasmin yang menghampiri mereka bertiga

" nggak apa-apa kok bik... cuma tadi hampir aja Sean sama Sharen jatuhin pot bunga kesayangan Mommy " jawab Shea sambil mengelus puncak kepala

" owh... bibik kirain tadi ada apa... " balas bik Yasmin dengan tersenyum melihat wajah mungil itu.

" Mommy sama Papi udah pulang? "

" belum non, mungkin sebentar lagi "

Tak lama kemudian, terdengar suara mobil yang baru saja masuk ke halaman depan

" nah.... itu pasti mereka " ujar Shea

" ayo sayang kita masuk, mommy sama Papi udah pulang " Shea menggandeng kedua adiknya dan berjalan masuk kedalam rumah.

********

" jadi semua gosip itu benar? " tanya Daniel yang terkejut setelah mendengar cerita dari sahabat nya itu.

" gue nggak tau, karena gue sama sekali enggak ingat apapun apa yang terjadi antara gue dan wanita itu " Yesaya menyugar rambut nya dengan frustasi

" dan seingat gue, dia masuk kedalam ruang kerja gue cuma untuk pamit pergi dan selebihnya- " Yesaya merasa sakit di kepala nya.

" gue turut prihatin apa yang terjadi sama Lo " Daniel menepuk pundak sahabat nya itu

" setiap gue liat wajah Valentine, gue selalu inget sama rasa bersalah gue pada Shea dan wajah kecewa Nyokap gue " lirih Yesaya

" sorry ni bro, bukannya gue mau provokasi Lo, apa sebelum nya Lo makan sesuatu atau minum sesuatu dari Valentine? " tanya Daniel, Yesaya menatap dengan dingin wajah Daniel

" sekali lagi sorry ni bro..... bukan maksud gue untuk mencurigai Valentine, karena dari apa yang kita tahu, wanita itu emang cinta mati sama Lo " Daniel kembali memperjelas perkataan nya. Yesaya masih diam dan sedikit berfikir, karena apa yang dikatakan oleh Daniel ada benarnya.

" Lo bener " ucap Yesaya

" bener? bener apaan? " tanya Daniel dengan wajah cengok nya

" yang Lo bilang tadi "

" emang gue ngomong apaan? " Yesaya tak menjawab pertanyaan Daniel, ia justru beranjak dari kursinya lalu menepuk pundak Daniel

" thanks Dan... " ucap Yesaya kemudian berlalu pergi tanpa menghiraukan raut wajah Daniel yang masih kebingungan

" tu anak kenapa sih " gumam Daniel

" woy inget!!! nanti malam kita ada meeting!!! " pekik Daniel dari ambang pintu, Yesaya hanya melambaikan tangan lalu masuk kedalam lift yang menuju lantai dasar.

*********

Yesaya baru saja memakirkan mobilnya kedalam garasi, dengan tergesa-gesa ia turun dari mobilnya dan masuk kedalam rumah.

" Yesaya.... kamu sudah pulang? " tanya Mariam yang sedang duduk di ruang tv

" Valentine mana Oma????? " Yesaya justru menanyakan keberadaan Valentine

" wah.... kenapa, kamu kangen sama dia? " Mariam tersenyum, sedang kan Yesaya memutar bola matanya dengan malas

" wajar sih kalo kamu kangen, dia kan istri kamu.... mangkanya kamu sama Valentine honeymoon dong jangan ngurusin kerjaan terus, kan ada Daniel yang bisa gantiin kamu sementara, dan biar kamu bisa cepet kasih Oma cucu " ujar Mariam lagi

" Oma ngomgong apaan sih, jadi sekarang Valentine mana? " tanya Yesaya yang masih menahan kesalnya.

" hmmmm tadi dia bilang sama Oma katanya pulang dari nganterin orang tua nya dia mau jalan sama Clara " jawab Mariam.

" kamu kenapa sih nyariin Valentine? ada hal penting " tanya Mariam lagi, Yesaya tak menjawab ia justru berlalu meninggalkan Mariam dan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Setelah memasuki kamarnya, Yesaya langsung membongkar semua isi lemari pakaiannya nya dan lemari pakaian Valentine namun dia tidak menemukan apa-apa, kemudian Yesaya beralih membongkar semua isi laci nakas namun tak juga menemukan barang yang ia cari. Yesaya hampir frustasi karena tak menemukan apa yang dirinya cari hingga ia menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang.

" shit!!!!! " geram Yesaya

" gue akan bongkar semua kebusukan Lo Valentine!!!!!!! jangan pernah berharap Lo akan bahagia menikah sama gue " batin Yesaya.

*********

" apa yang kita tanam, itulah yang akan kita dapat... " ucap Clara pada wanita yang sedang menangis di hadapannya

" gue harus gimana Ra? gue udah terlanjur cinta sama Yesaya dan Lo juga tahu itu!!! gue sakit hati banget waktu Yesaya ngasih gue ultimatum itu " wanita itu tak mampu menahan tangisnya lagi

" tapi cara kita salah Valentine.... dan liat Lo liat sekarang, apa yang udah kita dapet dari rencana yang kita buat????? " sorot mata Clara menyiratkan sebuah penyesalan

" semua rencana yang kita buat untuk nyakitin Shea, itu justru jadi Boomerang untuk kita sendiri terutama Lo.... " ujar Clara lagi

" seharusnya gue nggak ngikutin emosi gue waktu itu, dan seharusnya gue juga nggak ngedukung rencana busuk itu dan minta bantuan cowok simpanan Lo untuk ngancurin Shea... " lanjut Clara

" ini semua gara-gara cowok brengsek itu... dia yang udah menggagalkan semua rencana kita!!!! " ucap Valentine dengan penuh amarah

" cukup nyalahin orang Val..... ini semua kesalahan kita sendiri dan keteledoran Lo!!! andai Lo nggak mabuk semua hal buruk nggak akan menimpa Lo.... " Clara tak habis fikir, Valentine masih menyalahkan orang lain

" kenapa Lo belain laki-laki brengsek itu!!!! dia yang udah ngancurin gue dan ngancurin rencana kita!!! "

" gue nggak belain dia Val, disini kita juga salah!!!! Tuhan sudah menghukum kita, karena kita berniat jahat sama orang yang nggak punya salah apapun!!! karena bukan salah Shea kalo cowok yang kita cinta dan kita sayang lebih memilih dia " bantah Clara

" apa kali ini Lo berpihak sama Shea? " tanya Valentine penuh curiga

" gue nggak berpihak sama siapapun, gue hanya ingin menyadarkan diri gue supaya nggak kembali jatuh ke lubang yang sama " bantah Clara lagi

" sekarang Yesaya udah jadi suami Lo, dia udah terikat sama Lo.... walaupun Lo udah tau, kalo dalam hubungan kalian nggak akan pernah ada yang namanya cinta, dan jangan tanya ke orang lain kenapa Yesaya berperilaku buruk sama Lo, karena jawaban nya ada dalam diri Lo sendiri!!!! " ucap Clara dengan tegas, tanpa sadar Valentine kembali meneteskan air matanya.

" lalu bagaimana dengan anak ini? " gumam Valentine sambil memegang perut nya yang masih rata.

" apa Yesaya tahu kalo Lo hamil? " tanya Clara, Valentine hanya diam lalu menggeleng

" Menurut gue, Lo kasih tahu keluarga Yesaya secepatnya kalo Lo lagi hamil... karena yang mereka tahu Lo udah pernah tidur sama Yesaya, dan mereka pasti percaya kalo anak yang Lo kandung itu adalah anaknya.... " ucap Clara