Justin mengangguk setuju. Gerald Memang teman yang bisa digunakan. Meski terkadang ngeselin tapi otak Gerald cukup pintar untuk membantunya berfikir.
"Okay! Gue akan bilang ke nyokap besok," putus Justin.
"Nah cakep! Pokoknya kalo ada apa-apa ngomong aja ke gue, pasti gue bantuin."
"Thanks ya," ucap Justin menepuk bahu Gerald.
"Santai ... eh, besok lo tugas dimana? PBLN atau bandara?"
"Gue besok di bandara," jawab Justin.
"Okey! Besok kita pisah gue ke PBLN dengan Bella."
"Lo mau pake mobil? Biar bawa Bellanya aman," ucap Justin menawarkan.
"Boleh?" ucap Gerald balik bertanya.
"Boleh, bawa aja."
"Oke, thanks ya."
***
Pagi ini terlihat Justin sedang bersiap-siap dengan seragamnya ditemani dengan suara ayam berkokok. Matahari baru saja mulai menampakkan sinarnya namun Justin sudah siap dengan setelan kerjanya. Ia bahkan sudah memakai sepatu yang biasa ia gunakan.
