Sarah langsung masuk dan duduk di depan komandan. Komandan yang sempat memberikan kode padanya untuk duduk, menatapnya lekat dengan senyum tipis.
Perasaan Sarah tak karuan, ia tidak mengerti apa yang akan dikatakan oleh pihak kepolisian setempat memanggilnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi, Pak?" tanya Sarah dengan rasa khawatir yang nampak dibuat-buat.
Sarah mencoba memainkan emosinya agar tidak terlihat kalau dirinya panik karena bagaimanapun itu bisa membahayakan dirinya sendiri.
"Begini, Mbak! Pertama-tama terima kasih sudah meluangkan waktu untuk merespon panggilan kami!" ujar Komandan itu.
Sarah menganggukkan kepalanya sembari tersenyum manis, seolah-olah ia wanita baik-baik yang tidak mengetahui apapun.
"Terkait dengan penembakan itu, apakah selama ini mbak Sarah punya musuh?" tanyanya dengan tatapan tajam dan menindas membuat ekspresi Sarah cukup tak karuan.
