Agnes hanya menganggukkan kepalanya tanpa menjawab apapun, ia terlalu malas ikut campur dengan percakapan mereka lebih memilih mengitak atik ponselnya.
Tling!
Rasa takut dan matanya yang memerah terlukis jelas di wajah Agnes setelah membaca isi pesan itu dari Toolbar di ponselnya namun tak satupun mengetahui perubahan wajahnya kecuali Keisya yang sedari tadi memperhatikan Agnes.
"Drama besar akan segera di mulai! Nikmatilah,"
Agnes berusaha menetralkan ekspresi wajahnya, kemudian ia mengirimkan pesan pada Lulu untuk menjemputnya sekarang juga.
Keisya menyenggol paha Agnes, Agnes cukup kaget dengan sentuhan yang dilakukan Keisya. Keisya memberi kode menanyakan Agnes kenapa namun ia hanya menggeleng sebagai jawaban.
Agnes yang mengetahui rasa penasaran Keisya pun mengirimi anak gadis itu sebuah pesan. "Kakak harus pergi dulu, ada seseorang yang sepertinya mengintai kakak!" kata Agnes dalam pesan yang ia kirimkan pada Keisya.