Bulan telah pergi, berganti dengan cahaya menyilaukan yang juga memberikan kehangatan. Daun-daun yang basah karena embun terlihat begitu segar, berbeda dengan wanita di balik selimut itu.
Matahari sudah mencuri celah untuk masuk ke dalam kamar, membangunkan dari tidur nyenyak sepanjang malam. Tapi, ia masih terlelap bahkan malah menarik selimutnya semakin tinggi.
Tring ... Tring ... Tring ...
Sura alarm yang berbunyilah yang akhirnya membangunkan wanita itu dari mimpi indahnya. Sudah waktunya bagi Agnes memulai harinya.
Senin, itu artinya hari ini ia harus siap dengan tumpukan berkas dan pasien yang silih berganti mengantri untuk berkonsultasi dengannya.
Agnes bangun, ia duduk di tempat tidur beberapa saat. Setelah itu, tangannya terulur mematikan alarm yang masih berbunyi nyaring. Agnes menurun kakinya, meraba lantai untuk meraih sendal kamarnya.
"Selamat pagi dunia tipu-tipu," monolog Agnes sambil membuka tirai pintu balkonnya.