Bisma yang juga ikut menatapi sekitar dan memantau Bianka dari arah yang berdekatan dengan Betran apakah bisa terlihat atau bagaimana, intinya Bisma menjaga dengan baik. Apalagi saat melihat jepit rambut Bianka yang berjatuhan tepat di belakangnya, dengan cepat didorong oleh Bisma dengan satu kakinya, supaya tidak terlihat oleh Betran, bisa gawat kalau masalah jepit terlihat bisa tidak aman posisi mereka dan segera ketahuan. Sekali lagi bukan karena mereka takut, hanya saja menjaga lebih baik dari pada karena mereka Betran langsung sakit keras. Mereka senantiasa saling menjaga hati Betran itu saja. Makanya tidak mau menjelaskan yang sesungguhnya.
Betran berwajah masam dan langsung saja pergi dari kamar Bisma tanpa berkata-kata. Wajahnya itu menyimpan kekecewaan yang sungguh luar biasa, seraya masih sesekali menoleh ke arah kamar Bianka. Dia sepertinya dibingungkan oleh kepergian Bianka yang tanpa berpamitan dengannya itu.