Sampai nafasnya terengah-engah. Dia merasa menyesal telah mengerjai Bianka. Karena sekarang dia mendengar Bianka sudah menangis tersedu-sedu. Hatinya hancur mendengar ucapan Betran yang sungguh menyesakkan dadanya itu. Bahkan dia sudah tak bisa berkata-kata sekarang.
"Maafkan aku, Sayang, aku salah, aku tak bermaksud seperti itu. Aku tau kalau aku benar-benar membuatmu sakit. Aku—aku hanya bercanda tadi. Semua yang aku ucapkan tadi tidak benar. Sebenarnya kedua orang tuaku sudah menyetujuinya tenang saja. Aku berniat agar kamu terkejut, ehhh malah terkejutmu sampai segitunya. Sekali lagi aku minta maaf."
Mendengar ucapan dari Betran itu. Bianka yang awalanya melengos dari ponselnya agar tak terlihat wajah sembabnya dan ia juga sedang menangis. Dia langsung mengusap air matanya dengan cepat. Lalu kembali menatapi layar ponselnya dengan melotot sebal. Penuh dengan tatapan membunuh tepat ke arah sang kekasihnya.