Bisma sendiri sangat lelah sekarang, jadinya malas untuk berbicara dan memejamkan matanya sekarang. Sama halnya dengan dokter Bagaskoro yang juga diam membisu di samping kursi kemudi. Sementara Bulan dan ibu Bihana saling tersenyum kemenangan karena diajaknya mereka. Sungguh suatu hal keseriusan dan keseruan yang patut disyukuri sekarang. Untungnya bandara juga tidak terlalu jauh jadi lumayanlah tidak terlalu capek untuk mereka.
Bianka yang terus-menerus menatapi jendela. Sontak kaget saat melihat seseorang yang di balik jendela itu, yang ternyata orang yang sama persis kepada Betran. Namun bedanya orang-orang yang di sekitarnya berbeda, jadi sudah dipastikan oleh Bianka kalau itu benar-benar bukan Betran. Tapi memang benar-benar seseorang yang mirip dengannya saja.
Ibu Bihana yang berada di kursi belakang dan melihat Bianka terus menatapi luar jendela pun mencolek putrinya, ingin bertanya mengapa dia tidak tidur malah asyik melamun saja.