Bisma yang mendengar itu dia melemah seketika dan duduk terjerembah. Memang ada penjelasan yang baik dan sangat brsyukur operasi bisa berjalan dengan lancar, tapi dia sangat takut sekali kalau istrinya itu tidak akan bangun lagi untuk selamanya, hatinya sakit dan sungguh pilu karena itu. Sekarang Bisma mulai menangis dengan tersedu-sedunya. Rasa tangis sudah tidak bisa dibendung lagi karena terus mengalir deras di pelupuk mata.
"Andai aku tidak meninggalkan Bianka tadi, andai aku tidak gagal menjaganya, andai aku tidak ceroboh. Pokoknya semua ini salahku! Salahku Ibuuu, salahku Papaaaa. Maafkan kecerobohan Bisma ini! Kenapa Biiii, kenapaaa! Kenapa kamu mau saja menuruti perintah Bintang dan mengusir para pelindungmu, kenapa?! Hiks, hiks. Intinya semua ini salah Bintang. Aku tidak akan pernah memaafkannyaaaa."