"Dia— emmm Dokter kan tau sendiri kalau Belta bukan anak kandung kami, tapi meski begitu kami benar-benar tulus menyayanginya, dia sangat penurut dan baik dalam segala hal, lalu kita tidak ingin dia teringat masa lalunya. Takutnya akan meninggalkan kita dan kembali ke masa lalunya, kalau seperti itu kan sungguh gawat. Dan aku tidak akan siap kehilangannya," jelas mama Lintang panjang lebar. Diangguki kepala oleh papa Betro tanda menyetujui penjelasan istrinya itu.
Terlihat dokter Budi sedang berfikir karena beliau hanya terdiam dan memutar pandangannya saat ini. Memang sudah jelas penjelasan dokter Budi tadi kepada Belta, tapi mendengar cerita mama Lintang barusan rasa sedih dokter Budi keluar dengan sendirinya. Namun beliau bisa apa, semua ini sudah kehendak dari yang Maha Kuasa. Semua umat manusia tidak akan bisa memungkirinya.