"Pa ... apa benar semua ini bukan kesalahanku? Perginya kakak dan adikku itu, apa karena merasa tak adil dengan perhatian kalian yang hanya kepadaku saja makanya mereka seperti itu? Kan Belta tak enak sendiri kepada mereka semua, lalu harus bagaimana dong? Agar semuanya kembali seperti semula?"
Begitulah Belta selalu saja memerdulikan kakak dan adiknya walau dihina dan dicaci. Sempat juga dihajar oleh mereka tapi tetap Belta selalu menyayangi merek. Maka sifat Belta yang pengalah seperti itulah yang mendapatkan kasih sayang berlebih dari kedua orang tuanya.