Kini hanya Bisma saja yang berada di ruangan Bianka. Dia termenung dengan kursi rodanya, menunggui Bianka sendirian, tersenyum karena sudah berhasil menikahi Bianka, walau senyumannya tidak setulus seperti biasanya karena sedih dan mengharapkan supaya Bianka segera sadarkan diri. Tangan Bisma mengulur ke arah wajah Bianka yang sangat cantik karena sudah dipoles sedikit oleh ibu Bihana tadi. Meski misalnya tadi tidak dipoles tetap saja cantik, memang sudah cantik dari sononya makanya dipoles atau tidak poles tetap saja wajah Bianka menggambarkan arti keindahan.