Di sela-sela itu. Bulan yang sekarang sudah berada di gang rumah Bianka, dia lalu turun untuk menuju ke rumah Bianka ditemani dengan mang Tejo yang selalu setia kepadanya. Bulan berjalan dengan langkah yang dipercepat. Dengan kecantikannya yang sangat paripurna membuat para suami dan para lelaki di kampung itu terkesima. Para perempuan pun berbondong-bondong menjewer telinga lelakinya masing-masing sembari memelototkan matanya tepat ke arah Bulan. Merasa terbakar cemburu dan iri karena kedatangan Bulan itu.
"Widih ... siapa sih dia itu? Sok kecakepan sekali! Tadinya Bianka sudah kita usir dari sini! Dan membuat kampung kita sudah aman sekarang. Eh malah muncul yang lain dan terlihat sangat tajir lagi! Hmmmm," keluh salah satu perempuan yang sungguh iri terhadap Bulan itu.