'Ehhh Bisma? Benarkah itu kamu? Lalu ada apa itu dengan kakimu? Apa kamu selama ini sakit? Bukan karena tidak mau menemuiku? Ya Allah maafkan aku yang tidak tau apa-apa Bisma, kalau sudah seperti ini sebaiknya kamu pergi, Bisma! Pergi! Jangan mendekat karena akan membahayakanmu dan kamu juga hanya seorang diri. Pergi, Bisma! Aku tidak ingin kamu terluka lagi karena ku!' Batin Bianka dengan terus menggeleng dan menggeliat. Mata Bianka yang tadinya ditutup dengan ikat kepala sudah dibuka oleh salah satu penculik itu karena merasa kasihan juga dengan Bianka. Makanya Bianka sudah bisa melihat sekarang.
Ada rasa bahagia dan sedih saat Bianka melihat Bisma datang, bahagia saat Bisma ternyata masih sangat perduli dengannya, sedih karena keadaan Bisma yang buruk seperti itu dan takutnya juga semua itu hanyalah mimpi. Sesekali Bianka bergumam di tengah mulutnya yang dilakban seperti itu. Bianka ingin mengeluarkan suaranya tapi karena mulutnya itu yang dilakban membuatnya tak bisa.