Bisma terus berjalan ke arah jalanan sembari melihati sekitar. Sesekali dia menoleh melihat ke arah rumahnya, takutnya mang Ucok membuntutinya. Sekiranya aman barulah Bisma pun melambaikan tangannya saat taksi hampir saja melewatinya. Taksi pun terhenti dan Bisma pun masuk ke dalam taksi tersebut.
'Untung saja pak Ucok tidak mengawasiku dan membuntutiku, kalau iya bisa gawat nanti dan ketahuan kalau aku pergi bukan sedang mencari angin.' Batin Bisma yang sudah berada di dalam taksi sekarang sembari tersenyum karena bisa kabur juga dari adiknya.
Supir taksi yang sudah menjalankan taksinya, lalu bertanya kepada Bisma, bertanya ke mana arah tujuan Bisma. Menjadikan Bisma sedikit tersentak karena Bisma memang sedikit melamun juga.
"Mas, kita mau ke mana?" tanya supir taksi sambil melihat Bisma dari kaca spionnya.