Humairah dan Jay mendengar kabar tentang Zayba ikut turut berduka. Dae Jung yang baru saja pulang dari kampus juga terkejut mendengar kabar tentang adiknya yang mengalami keguguran.
"Kenapa di setiap negara selalu ada pembullyan? Kasihan Zayba.." ujar Dae Jung.
"Sudahlah lebih baik kita doakan semoga adik kamu bisa mengikhlaskan apa yang sudah terjadi padanya. Coba kamu telepon adik kamu dan beri semangat, pasti dia sangat membutuhkan semangat dari kamu. Apalagi adik kamu sangat dekat dengan kamu Dae Jung…" jelas Jay.
Dae Jung menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam kamar. Ia meletakkan tas di atas meja belajar dan langsung menekan nomor sang adik. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya panggilan direspon. Terlihat wajah pucat adiknya dibalik layar, karena saat ini Dae Jung dan Zayba tengah melakukan video call.
"Assalamualaikum."
[Waalaikumsalam, bang.]
"Gimana nih kabar adiknya Abang?"
[Sedang tidak dalam keadaan baik-baik aja. Abang tahu kan kabar Zayba…]