Adam membawa Zayba datang ke rumah orang tuanya. Ia tidak bisa membelikan makanan serta minuman di luar, karena kebetulan ia membawa uang hanya sedikit. Hanya cukup untuk membayar lasik di dokter tadi. Zayba yang membawa vespa karena Adam belum boleh untuk membawa Vespa tersebut. Kedua orang itu sudah berada di halaman rumah, dan mereka masuk ke dalam rumah. Senyuman yang mengembang di bibir Adam tiba-tiba saja memudar, saat melihat ibu dan kakaknya duduk di ruang tamu.
Zayba tersenyum, "assalamualaikum pak…"
Ayah dari Adam menatap ke arah Zayba, "wa'alaikumsalam, eh jadi kamu teman Adam. Duduk Zayba, bapak akan buatkan min–,"
"Tidak perlu pak, saya langsung pulang saj–,"
"Duduk dulu Zayba, aku buatkan minuman dulu. Tadi aku gak bisa traktir kamu, jadi duduk dulu aku buatkan minum. Besok aku akan traktir kamu mak–,"