Malam harinya.
Ponsel milik Jay berdering, pria tampan itu langsung mengangkat panggilan dari Jung hoo yang ada di Korea.
[Astaga, kenapa selama di sana kamu tidak mengabari ku? Apa sudah lupa dengan sahabat yang ada di Korea ini?]
Jay terkekeh mendengar omelan dari sahabatnya. "Maaf, selama di sini aku benar-benar sibuk dan ada sedikit musibah yang menimpa keluargaku."
Jung hoo tampak kaget mendengar ucapan dari sahabatnya.
[Musibah?]
Jay menganggukkan kepalanya dan menatap sang istri yang tengah tertidur sambil memeluk Dae Jung. Ia menyelimuti istri dan anaknya kemudian langsung keluar dari dalam kamar agar tidak mengganggu kedua orang yang ia sayangi. Ia duduk di depan rumah dan menatap sahabatnya.
"Aku kehilangan anak keduaku."
Jung hoo menutup mulutnya dan ia benar-benar syok mendengar kabar tersebut.
[Kenapa bisa?]
"Karena kelalaian ku, istriku jadi keguguran."
[Astaga, aku benar-benar syok mendengar kabar ini. Aku turut berduka cita atas kepergian anak kalian.]