Hana dan Humairah duduk di dalam ruangan, sambil menatap paruh baya yang dalam keadaan koma.
"Jadi setiap pulang kamu datang kesini untuk mengurus ibumu?"
Hana menganggukkan kepalanya, "hanya ibu yang aku punya."
Humairah menatap Hana, "maaf kalau sudah lancang. Kalau boleh tau, memangnya ayah kamu kemana? Sejak kita berteman kamu hanya membicarakan ibumu saja."
"Dia sudah menikah dengan wanita pilihannya. Dia ada di kota ini, tapi dia tidak pernah menghampiriku dan ibuku. Bahkan menjenguk ibu saja dia tak pernah. Saat usiaku 17 tahun, ayahku berselingkuh dan kabur dari rumah."
Humairah terkejut dan merasa bersalah atas pertanyaannya. Gadis itu langsung memegang tangan Hana. "Maaf Hana, harusnya aku tidak membuka luka lam--,"
"Tidak perlu minta maaf, aku sudah ikhlas kok. Jadi tidak perlu khawatir, aku tidak marah padamu...." balas Hana yang membalas genggaman tangan tersebut.
"Kamu ingat dulu selama tiga hari aku ke Busan?"