Asma dan Alzam saling membidik satu sama lain. Manik kedua mata Asma membola ketika ayahnya mengatakan kalimat demi kalimat yang bertanya pada Asma tentang kesiapan Asma menikah dalam waktu dekat ini dengan Alzam.
"Asma ..., bagaimana apa kamu siap dan mau untuk menjadi seorang istri dari Ahmad Alzam Ammani?" tanya Ustadz Yusuf.
Asma terdiam. Sekujur tubuhnya bergetar hebat dan kedua tangannya tak bisa berhenti bergerak karena gugup.
"I---Iya. Aku bersedia untuk menjadi istri dari mas Alzam," ucap Asma.
Jantung yang berdegup kencang, kini telah memompa sedikit santai. Alzam menghela napas panjang karena akhirnya ia bisa memiliki Asma sepenuhnya.
Setelah mendengar semua perkataan Asma yang di ucapkan dengan rinci, semua yang mendengar pun mengucapkan syukur karena satu acara lamaran telah berjalan dengan lancar.