Satu hari setelah Yuda mengetahui semua ...
Siang hari setelah peristiwa semalam yang mengguncang hati, membuat Yuda merasa takut untuk bertatap muka dengan Olivia. Padahal, semalam ia berjanji bahwa akan datang ke villa pada pagi hari. Namun, tampaknya Yuda masih belum siap untuk menemui Olivia.
Yuda keluar rumah di siang hari saat sang ayah telah pergi ke kantor. Yuda sengaja tidak ingin mengatakan hal apapun terhadap sang ayah. Setelah Yuda siap untuk pergi, ia mengunjungi restoran terdekat dari rumah.
Medina Cafe & Resto ...
Yuda sering mengunjungi restoran ini. Bahkan ia pun telah mempunyai meja favorit yang berada di ujung dekat jendela. Ia pun menghampiri meja itu dan mulai memesan secangkir kopi panas yang juga menjadi kopi favoritnya.
Duduk termenung seraya melihat ke arah jendela, Yuda masih belum paham kenapa semuanya begitu sangat kebetulan ketika dirinya mencoba ikhlas dengan kematian sang ibunda tercinta ketika ia duduk di bangku SMP.
''Kenapa Tuhan? Kenapa harus Olivia yang mempunyai ibu seperti Risa Hartono?'' gumam Yuda.
Beberapa menit kemudian, kopi yang hendak di pesan oleh Yuda telah tiba. Ia segera menyesap kopi yang masih menyembulkan asap itu dengan sangat tenang. Yuda masih bisa menikmati aroma kopi meski hatinya sedang gundah gulana.
Setelah berkali-kali Yuda menyesap kopi tersebut, ia pun tak sadar bahwa kopinya tinggal satu kali tegukan lagi.
BRAK~~~
Yuda meletakkan gelas kopi yang sudah kosong dengan entakan yang sedikit menggebrak meja. Suaranya pun terdengar oleh pengunjung lain yang sedang menikmati hidangan makanan.
Tampaknya Yuda telah membuat keputusan dari hasil lamunannya yang berlangsung cepat. Yuda bergegas pergi dari restoran tersebut setelah meninggalkan uang di atas meja untuk membayar kopi.
Yuda sangat terburu-buru saat menghampiri mobilnya di area parkir. Di sela-sela perjalanannya, Yuda mampir ke sebuah toko roti. Lalu ia pun melanjutkan perjalanannya menuju villa untuk bertemu dengan Olivia yang mungkin sudah menunggu dirinya.
Dua puluh menit kemudian, Yuda pun sampai di villa. Saat ia turun dari mobil, Yuda tampak menghela napas panjang.
''Ayo Yuda ..., kamu pasti bisa!'' Yuda mencoba menyemangati diri ketika ia harus menunjukkan sifat kedewasaannya di saat seperti ini.
KREK~~~
Suara pintu terbuka membuat Olivia terkejut. Ia langsung berlari ke luar untuk segera menemui Yuda. Entah apa yang membuat Olivia begitu antusias untuk bertemu dengan Yuda.
Ketika Yuda menampakkan batang hidungnya di hadapan Olivia, seketika langsung terkejut karena Olivia tiba-tiba berlari menuju ke arahnya dan memeluk Yuda.
''Mas Yuda!'' Pelukan hangat yang diberikan oleh Olivia, membuat perasaan Yuda menjadi tak karuan. Yuda pun mematung ketika Olivia tak juga melepaskan tubuhnya.
''Olivia, apa yang kamu lakukan?'' Yuda melepaskan tangan Olivia yang sedang memeluk erat dirinya.
''Kamu kenapa lama sekali mas?'' tanya Olivia bernada sedikit manja.
Yuda masih merasa aneh dengan sikap Olivia yang mendadak berubah hanya dalam satu malam. Yuda tidak berhenti menatap wajah Olivia yang begitu cantik baru saja memeluk dirinya dengan mesra.
''Ada apa dengan Olivia?'' desis Yuda.
Karena Olivia kesal dengan sikap Yuda yang tak merespon perubahan dirinya, Olivia pun langsung mengajak Yuda duduk di atas sofa untuk membicarakan sesuatu.
Yuda meletakkan satu kotak berukuran kecil yang berisi roti di atas meja. Ia sengaja membelinya untuk Olivia. Belum sempat berkata bahwa roti itu untuk Olivia, ia langsung di kejutkan dengan perkataan Olivia yang mengucapkan sebuah kalimat bahwa ia mau menikah dengan Yuda.
Yuda pun sejenak terdiam. Ia melihat sorot kedua mata Olivia yang mampu menyihir untuk melupakan peristiwa yang terjadi semalam. Yuda tak mampu meninggalkan Olivia karena ia begitu mencintai Olivia.
''Olivia ..., apa kamu yakin dengan apa yang baru saja kamu katakan?'' tanya Yuda perlahan.
Olivia pun mengangguk sembari tersenyum lebar. Kedua matanya berkaca-kaca ketika akhirnya Olivia pun memutuskan untuk menikah dengan Yuda.
Yuda dan Olivia saling berpeluk erat. Olivia ingin membuka lembaran baru, begitu pun Yuda yang tak ingin masa lalunya menghalangi cintanya pada Olivia, anak dari seorang ibu yang telah menyebabkan ibunya meninggal.