Kedamaian sebuah desa yang letaknya berada di barat Kota Vinson. Desa tersebut bernama Desa Farmus yang terkenal akan pendapatannya yang sangat besar dari pertanian serta perkebunan.
Keindahan desa dan keramahan dari semua penduduknya membuat seorang remaja berusia 17 tahun yang bernama Landris Earlan, seorang anak dari tuan tanah di Desa Farmus yang jatuh hati karena semua orang di Desa Farmus, selalu saling menolong dan selalu bergotong royong.
Desa yang makmur dengan penduduk yang bahagia, kehidupan desanya tentram dan damai, diberkahi oleh sumber daya alam dan hasil panen yang selalu melimpah sehingga membuat penduduknya bisa hidup dengan tenang tanpa memikirkan besok makan apa.
Sudah 20 tahun sejak para penduduk terkena wabah misterius yang mematikan, para penduduk mati seketika saat malam hari tanpa sedikit pun luka ditubuhnya. Membuat desa tersebut memiliki julukan tanah kematian karena banyak penduduk yang mati oleh wabah misterius. Sehingga membuat keluarga yang ditinggalkan banyak yang mengalami depresi karena harus berpisah dengan orang-orang yang dicintainya sehingga memilih untuk mati bunuh diri dan ada sebagian kecil yang memilih untuk pergi dari Desa Farmus meninggalkan semua kenangan selama hidupnya Karena takut ketika malam akan mati oleh wabah misterius itu.
Serlan ayah dari Landris adalah orang yang berjasa melenyapkan wabah itu dari Desa Farmus, bisa disebut dia menjadi pahlawan bagi sebagian orang, akan tetapi untuk sebagian orang lagi menganggap bahwa Serlan adalah perwujudan dari wabah yang mematikan itu.
Keributan selalu terjadi karena Landris selalu membuat onar setiap waktu.
Di siang hari yang begitu tenang Landris berlari dengan kencang karena di kejar-kejar oleh babi hutan yang sangat besar dan masuk ke pemukiman penduduk sehingga membuat keributan. Sampai ketika Landris melihat ayahnya yang sedang berjalan-jalan di desa.
"Ayah..!!!" Teriak Landris, ayahnya pun langsung menengok mendengar suara Landris yang berteriak sambil berlari ke arahnya.
"Anak bodoh apa yang kau lakukan, hah!"
Kaget melihat Landris berlari dikejar-kejar babi hutan. Ketika Landris sampai kepada ayahnya, ia langsung bersembunyi di belakang badan ayahnya yang tinggi dan cukup besar.
"Tolong selamatkan aku ayah. Aku dikejar-kejar babi hutan." Kata Landris dengan nada yang kelelahan setelah berlari sambil memegang baju belakang ayahnya.
Para babi terus mengejar Landris tetapi setelah Landris bersembunyi di balik badan ayahnya seketika para babi itu berhenti seperti sedang ketakutan karena melihat ayah Landris.
"Pergi kalian!!" Pekik Serlan dengan tegas, seketika babi itu pun pergi ketakutan.
Setelah kejadian itu Serlan melihat-lihat sekeliling yang porak-poranda akibat ulah dari anaknya tersebut. Karena kejadian itu Serlan pun ganti rugi semua kerusakan yang diakibatkan oleh anak laki-laki sulungnya.
Serlan langsung menarik Landris untuk membawanya pulang ke rumah, setelah sampai dirumah Serlan mengikat kaki serta tangan Landris dan menggantungnya secara terbalik.
"Ayah maafkan aku, aku berjanji tidak akan membuat onar lagi."
Kata Landris, merasa bersalah telah membuat keributan di Desa. Ucapan tersebut tidak didengar oleh Serlan dan berjalan meninggalkan Landris yang digantung di gudang, bunyi pintu kayu tertutup membuat sinar senja saat itu menjadikan gudang tersebut gelap gulita.
"Dasar ayah jahat, dia tega membuatku terikat seperti ini." Ocehan dari Landris yang sedang marah-marah karena dihukum oleh ayahnya sampai membuat dia kelelahan dan tertidur.
***
Sesosok Iblis memerintahkan bawahannya untuk segera melakukan ritual persembahan.
"Lakukan Ritual Tanah Hitam, Jangan ada yang tersisa sedikitpun. Kita akan memulai era kegelapan."
"Baik yang mulia." Sambil memberi hormat dan bergegas meninggalkan tempat Iblis yang sedang duduk di sebuah singgasananya.
Iblis yang diperintahkan tersebut kemudian langsung memimpin sebuah pasukan Iblis hitam, Untuk menjalankan Ritual Tanah Hitam.
Sesampainya di desa Farmus pemimpin pasukan hitam berdiri di atas sebuah gereja di pusat Desa Farmus.
"Jiwa-jiwa yang akan menjadi titik-titik hitam di dunia, aku akan persembahkan kalian bagi raja iblis, bergembira lah kalian akan menjadi bagian dari raja kami." Iblis itu berkata dengan suara yang keras sampai bisa di dengar oleh semua warga Desa Farmus.
Sambil mengaktifkan lingkaran sihir yang sangat besar. Ritual Tanah Hitam dimulai.
Semua warga keluar dari rumahnya masing-masing dan melihat sesosok mahluk yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya langsung berhamburan melarikan diri karena ketakutan. Anak-anak kecil yang ditinggal oleh orang tuanya, para orang tua lanjut usia yang terjatuh dan terinjak-injak oleh warga yang lain. Laki-laki atau wanita semuanya berlari berhamburan menjauhi tempat dimana Iblis itu berdiri.
Tengah malam yang mencekam dan Landris masih terikat. Dalam sunyinya malam teriakan dari sang Iblis dan para penduduk Desa Farmus memecahkan kesunyian suasana menjadi sangat ribut sekali teriakan-teriakan orang-orang terdengar sangat jelas, Landris yang mendengar suara tersebut berusaha untuk melepaskan ikatan.
Terdengar suara langkah kaki mendekati pintu gudang seketika pintu gudang pun terbuka dan ternyata ibu Landris yang membukakan pintu tersebut.
"Landris...!!"
Kata ibunya,
"Ada apa ini Bu?? apa yang sedang terjadi??"
Sahut landris.
"Sudah jangan bertanya dulu, sekarang ayo kita pergi."
Bergegas membuka tali yang mengikat Landris, setelah talinya terbuka Ibu Landris memegang tangan Landris dengan erat, kemudian berniat pergi meninggalkan desa Farmus mencoba menyelamatkan diri bersama Landris.
"Ibu.... apa yang sedang terjadi??"
Mendengar banyak sekali teriakan orang orang seperti sedang ketakutan.
"Aaaaaaaaaaaa."
Suara jeritan di setiap sudut desa terdengar memenuhi telinga, di jalanan desa menjai mencekam, banyak bayangan hitam.
"Bagaimana dengan ayah dan Aluna??"
Sambil terus berlari pergi dari desa itu.
"Mereka akan baik-baik saja"
Ibu Landris terus memegang tangan Landris dengan sangat erat, Muncul bayangan hitam di depan mereka berdua , mereka berhenti berlari kemudian membalikan badan dan memutar arah. Bayangan hitam tersebut mencoba untuk menyerang ibu Landris, Landris mencoba melindungi ibunya tapi, Ibunya malah menarik Landris kemudian melindungi Landris sehingga ibu Landris terkena serangan dari bayangan hitam itu.
Sambil memeluk Landris ibunya menahan rasa sakit dari serangan bayangan hitam itu.
"Anakku, kau harus tetap hidup, lindungi adikmu." Sambil mendorong Landris untuk pergi menjauh meninggalkan ibunya yang dibunuh tepat di depan mata Landris. Perlahan-lahan kesadaran ibu Landris mulai menghilang dan MATI.
Bayangan hitam pun melancarkan serangan keduanya dan memegang leher dari Ibu Landris yang sudah MATI. seketika tubuh dari ibu Landris pun menghilang, Landris yang melihat itu gemetar hebat, jiwa nya terguncang melihat kenyataan pahit itu.
"AAAAAAAAAAAA!!!!." Mengepalkan tangannya dengan kuat mencoba untuk menyerang bayangan hitam tersebut, tapi sebuah sabetan dengan cepat mengenai tubuh Landris. Tubuhnya seperti kertas yang di robek. Kemudian tangan bayangan hitam tersebut mencekik Landris kemudian menusuk dada Landris dengan tangan Iblis yang tajam. Dalam hati Landris
"Apakah ini sudah berakhir, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tolong beri aku kesempatan sekali lagi DEWA."
Perlahan kesadaran Landris mulai menghilang dan seakan-akan jiwanya terserap dan bersatu dengan bayangan tersebut.
"Holy Spirit of Sword" kata- kata yang terdengar oleh Landris yang sedang sekarat.
"Kata yang cukup keren untuk di dengar oleh orang yang akan mati." Landris bergumam dalam hatinya. Suasana yang gelap seakan-akan menjadi terang benderang, ternyata ada seseorang yang menyelamatkan nyawa Landris dan bayangan hitam itu seketika lenyap seperti debu yang ditiup oleh angin.
"Cepat segera bawa anak muda ini." Teriak Jendral Samdu kepada bawahannya, untuk membawa seorang remaja yang sedang terluka tak sadarkan diri.
Samdu atau biasa di panggil Jendral Sam adalah salah satu Jendral dari Kekaisaran Aso, yang dipimpin oleh seorang Kaisar bernama Mathew Xensar IV.
Ritual tanah hitam untuk persembahan Raja Iblis Agung sudah selesai. Semua penduduk Desa Farmus sudah menjadi persembahan dan mati. Semua iblis pergi tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.
"Kita sudah telat jendral." Kata seorang kapten melaporkan keadaan desa Farmus.
"Kita sangat telat, semuanya sudah mati,
Tragedi yang mengerikan itu terjadi lagi. kejayaan desa ini tidak untuk selamanya."Jendral Sam menjawab dengan nada yang sedih.
Jendral Sam memerintahkan semua pasukannya untuk mencari semua penduduk Desa Farmus tapi tidak ada satupun penduduk yang tersisa bahkan mayatnya pun tidak ada.
"Ini sangat memilukan, semua penduduk desa Farmus mati. Ini tidak boleh dibiarkan, aku harus segera melaporkan ini pada Kaisar." Keadaan yang sangat tidak masuk akal ini Jendral Sam berpikir bahwa harapan satu-satunya adalah remaja yang ia selamatkan dari Ritual Tanah Hitam ini.