Lelah dan putus asa, hingga akhirnya menyerah, adalah ujung dari perjuangan manusia, kalau usaha yang dilakukan selama ini, ternyata sia-sia. Meski mungkin terasa berat, tapi tidak ada pilihan lain selain harus mengakhiri perjuangan itu.
Jonathan menghela napas, lalu meletakan HP pintar di atas meja belajarnya. Chat yang tidak kunjung mendapat balasan dari Yusuf membuat ia akhirnya memutuskan untuk mengubur dalam-dalam perasaannya. Bagaimana pun, Jonathan adalah manusia biasa. Ia mempunyai batas sabar. Sikap Yusuf yang cuek, dan seolah memberi harapan palsu, membuat ia berpikir kalau remaja berondong itu tidak memiliki perasaan yang sama padanya.
Tidak ingin tersiksa dengan perasaan yang tidak jelas, melupakan adalah keputusan akhir yang harus ia ambil.
Jonathan berjalan ke arah tempat tidur, lalu membanting tubuhnya tidur terlentang menghadap langit-langit kamar kosan nya.
Took... took... took...!!