"Udah dong, kalian jangan nangis terus. Bikin tambah pusing tau nggak." Alex membuang napas kasar, menatap bingung pada dua gadis yang sedang berpelukan, sambil terisak.
Bukanya Alex tidak merasa sedih dengan apa yang tengah dialami oleh salah satu sahabatnya. Tapi dibanding perempuan yang perasaannya lebih lembut, cowok itu punya cara sendiri untuk menyikapi kesedihannya.
"Semua juga khawatir, tapi nangis juga akan menyelesaikan masalah." Alex membenturkan punggungnya pada kursi panjang berbahan stanslis.
"Udah biarin, namanya juga cewek," bela Aldo yang tengah duduk di sebelahnya.
Alex memutar bola matanya. Remaja yang kini mempunyai hobi gym itu semakin kesal lantara Lexa dan Balqis semakin terisak, terkesan mengabaikan dirinya.
Sedangkan personil CASM yang lainya hanya diam, dengan kegelisahannya masing-masing. Jeritan Tristant yang sesekali terdengar, membuat mereka kadang harus menghela napas.