Aden-- kepada Pandu, ia memberikan ciuman tidak bersentuhan, setelah Pandu selesai mengikatkan bandana bertuliskan CASM pada pergelangannya.
Pandu melebarkan bola mata, karena ada Yusuf berdiri di belakang Aden-- sedang menyisir rambutnya. Tentu saja Pandu khawatir kalau hubungannya dengan Aden akan diketahui oleh Yusuf.
Aden hanya tersenyum nyengir, kemudian ia memutar tubuh, melihat adiknya yang sedikit lebih tinggi darinya. "Entos encan Cup? Lila teuing."
Karena alasan kasihan, Aden mengizinkan adiknya untuk ikut berkumpul bersama teman-temannya. Selain itu Pandu juga memaksa supaya Yusuf bisa ikut bersama meraka.
"Kedeung..." sahut Yusuf sambil melihat pantulan dirinya melalu cermin. "Ganteng." Yusuf tersenyum nyengir saat melihat betapa gagah dirinya memakai pakaian yang dibelikan oleh Pandu di luar negeri.
"Engke ulah ngerakeun aa nya..."
"Ngerakeun kumaha si a? Sakieu kasepna." Protes Yusuf tidak terima.
