--> "Maksud lu?" gugup Jonathan.
Lukman menghela napas kasar, laki-laki itu mendesis, menatap cowok yang tengah duduk di depan mantanya. "Maksud gue_"
"Emang kenapa sih kak kalau gue pulang bareng kak, Jo?" Sambar Tristant menghentikan kata- kata Lukman. Entah mendapat kiriman kekuatan dari mana sehingga remaja itu bisa begitu tegas berbicara dengan sosok mantan. "Gue yang minta kak Jo antar pulang. Trus kenapa? Ada masalah?"
Pernyataan Tristant membuat bola mata Lukman melebar-- mulutnya memicing, dadanya bergerak naik turun akibat emosi yang hampir tidak bisa ia kontrol.
"-suka- suka gue kan mau pulang ama siapa aja? Suka- suka elu juga mau tunangan sama iapa juga!" Tandas Tristant di tambah bumbu dengan nada pedas.