"Makasih kak, Anis..."
Seperti anggota kor, suara personil CASM terdengar menggelegar setelah Anis meletakan cilok di hadapan mereka.
Anis tersenyum simpul. Wanita itu memeluk nampan yang baru saja digunakan untung mengantar cilok pesenan personil CASM. "Sama-sama kararasep..." ucapnya.
"Kak Anis udah berapa bulan hamilnya?" Tanya Lukman. Laki-laki itu duduk tepat di samping Anis berdiri. "Kenapa nggak istirahat aja. Kasian entar kecapean."
"Udah enam bulan kasep." Anis refleks mengusap perut gendutnya. "Lagian kalau teteh di rumah aja bingung mau ngapain. Trus nggak ada yang bantu a'Dadang juga. Jadi sambil kerja sekalian olahraga."
Lukman tersenyum simpul, sesekali ia mencuri lirik ke arah perut Anis seraya membatin. "Kenapa cuma cewek sih yang bisa hamil."
"Kak Anis udah tahu belum kalau Aden sama Pandu mau balik ke Indonesia?" Ucap Aldo, membuat wanita yang gaya bicaranya sangat kental dengan logat sunda ini, lantas menoleh ke arahnya.