Chereads / I love you, kakak! / Chapter 15 - 15. Dicurigai

Chapter 15 - 15. Dicurigai

Sudah dua hari Eros tidak pulang ke rumah. Namun untungnya laki-laki itu masih bisa terlihat saat mereka berada di sekolah. Dengan tekad yang besar, Day berani mencari Eros ke kelasnya.

Namun dia malah mendapati Rion. "Kak Rion, di dalam ada kak Eros tidak?"

"Eros? Tumben kau mencarinya saat masih di sekolah. Tidak takut dimarahi lagi?"

Day menggeleng. "Aku ingin bicara padanya."

"Eros tidak ada disini, saat istirahat biasanya dia ada di gudang belakang sekolah."

"Sedang apa dia disana?"

"Melakukan sesuatu yang dilarang dilakukan di area sekolah."

"Apa itu?"

"Merokok."

Day terdiam. "Ah, baiklah. Terimakasih atas informasinya kak Rion. Day permisi," ucapnya.

"Tunggu dulu!" Rion menggenggam lenganku. "Kau tidak akan pergi kesana kan Day?"

"Memangnya kenapa?"

"Disana tempat berkumpulnya siswa-siswi nakal. Tidak pantas jika kamu datang kesana." Day menangkap kecemasan di netra Rion.

"Tapi aku harus bicara pada kak Eros. Dia sudah dua hari tidak pulang ke rumah. Dia juga tidak mengangkat teleponku atau bahkan sekedar membalas pesanku. Aku hanya bisa menemuinya saat dia berada di sekolah. Aku harus bicara padanya sekarang."

"Kalau begitu aku temani."

"Tidak usah kak. Aku saja sendiri."

"Tapi bahaya, Day."

Day tersenyum lantas menggeleng pelan. "Ada kak Eros disana, aku tidak akan kenapa-kenapa. Percayalah."

Lalu, perlahan Day menurunkan genggaman Rion dan pergi dari sana.

••••

Day sampai di gudang yang Rion maksud. Dari luar sudah terlihat banyak murid-murid nakal dengan pakaian acak-acakan yang mengapit rokok di jari mereka.

Day meremang saat asap-asap rokok keluar dari mulut dan hidung mereka secara bersamaan.

"Apa yang enak dari asap rokok?" tanya Day ngeri. Pelan-pelan Day mendekat, kedatangannya membuat orang-orang itu kebingungan.

"Adiknya Rion?"

Semua murid selalu mengira kalau Day itu adiknya Rion ketimbang adiknya Eros. Karena Rion lebih terlihat sebagai kakak untuk Day daripada Eros.

"Mau apa datang kesini?" Mereka bertanya-tanya.

"Disuruh Rion kesini untuk memata-matai kami ya?"

"Tidak." Day menggeleng cepat.

"Jangan bohong! Rion itu ketua OSIS, dia selalu punya cara untuk mencari kesalahan kami dan menghukum kami. Ayolah! Kami hanya merokok, apa salahnya?" Salah satu dari mereka tampak kesal.

"Aku hanya mencari kak Eros."

"Jangan banyak alasan. Kau pasti membawa kamera tersembunyi untuk merekam kami dan menyerahkan rekaman itu kepada kepala sekolah, bukan?"

Day melangkah mundur ketika empat orang dari mereka mendekati Day dengan wajah penuh selidik.

"Berikan kameranya atau kami akan memberimu pelajaran?!" suruh salah satunya.

Day menatap mereka was-was. Ekspresinya menunjukkan kecemasan yang besar. Langkahnya mendadak terasa berat seiring kedua tangannya yang mulai dipegangi oleh dua orang dari mereka.

Salah satunya mulai meraba-raba seragam Day, mencari kamera yang mereka takuti.

Day mulai panik. Dia meminta pertolongan pada beberapa siswi perempuan yang ada disana juga. Namun alih-alih membantu, mereka justru menertawakan ekspresi ketakutan Day sambil mengisap rokok.

"KAK EROS!! TOLONG!"