Aku telah tiba di sekolah dua menit yang lalu, tapi entah kenapa kedua manik mataku ini tak bisa menemukan keberadaan Surya. Karena kedua manik mataku tak bisa menjangkaunya aku pun membawa kedua manik mataku ke arah jam yang saat ini melingkar di pergelangan tanganku.
10 menit lagi bel sekolah masuk, seharusnya saat ini Surya datang, 'kan? Karena di jam-jam seperti inilah dia selalu menampakkan batang hidungnya.
Aku berusaha untuk mengolah rasaku, mungkin saja Surya ada di ruang OSIS. Mungkin ada baiknya aku dan dia tidak usah bertemu dulu untuk sementara waktu. Sampai aku benar-benar menghilang dari kelas IPA 3.
"Sekali lagi papi tanya sama kamu, kamu yakin atas keputusan kamu ini, Fa?" Papi kembali mengulang pertanyaan yang sama untuk kesekian kalinya. Tak peduli seberapa banyak pertanyaan tersebut diulang oleh papi, jawabanku akan tetap sama.
