"Mengenai Soxis University, ku rasa aku tertarik untuk mendaftar di sana nantinya."
"Benarkah?" Suara di seberang sana terdengar sangat senang. Bisa ku bayangkan bagaimana raut wajahnya bak anak kecil kesenangan karena mendapat hadiah natal. "Kau pasti akan sangat senang jika masuk ke sana, ku jamin itu."
Tanpa sadar, sudut-sudut bibirku mengembang, membentuk garis lengkung yang serta merta memanaskan kedua pipiku. Selaras dengan suasana hati yang membaik, ku perkirakan hari ini juga akan berakhir demikian. "Apa jurusan Seni di sana ramai?"
"Ku pikir memang begitu, kau tahu jika-" Samar-samar terdengar suara seseorang pada latar belakang. Aku tak terlalu mendengarnya dengan jelas, barangkali Joshua sedang menutup lubang microphone ponselnya, sebagai bentuk privasi. "Saat ini aku sedang tak bisa berbicara panjang lebar, bagaimana jika lain waktu?"